KSAL: Ketersediaan Oksigen di KRI Nanggala-402 Bisa Sampai 5 Hari, Jika Kelistrikan Berfungsi

Pasokan oksigen di kapal selam KRI Nanggala-402 bisa saja bertahan lebih lama dari 3x24 jam, jika kelistrikannya tak padam.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 24 Apr 2021, 17:49 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2021, 17:10 WIB
Wujud Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak
Foto tak bertanggal yang dirilis 21 April 2021 menunjukkan kapal selam KRI Nanggala 402 berangkat dari pangkalan angkatan laut di Surabaya. Kapal selam tersebut bergabung dengan jajaran TNI AL tahun 1981. (Handout/Indonesia Military/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pasokan oksigen di kapal selam KRI Nanggala-402 bisa saja bertahan lebih lama dari 3x24 jam, jika kelistrikannya tak padam.

Sementara itu, jika tidak ada kelistrikan, persediaan oksigen di KRI Nanggala-402 hanya mampu bertahan 72 jam atau sekitar tiga hari setelah black out.

Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu (24/4/2021).

"Saya sampaikan 72 jam ketika kapal black out. Tapi kalau tidak black out, kalau ada listrik bisa sampai lima hari," ujar Yudo soal KRI Nanggala-402.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Mau Berspekulasi

Yudo tak mau berspekulasi terkait kondisi kapal selam KRI Nanggala-402. Menurut dia, tanda-tanda keselistrikan menyala di dalam kapal salah satunya terlihat dari lampu kapal.

Yang jelas, lanjut dia, lampu masih menyala ketika kapal mulai menyelam. 

"Kita tidak bisa libat apakah dia black out atau tidak. Soalnya pas masuk air lampunya masih nyala. Namun demikian, kalau saat menyelam itu black out kemampuan hanya 72 jam. Tapi kalau listrik hidup bisa tahan 5 hari," tandas Yudo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya