Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 4.276 personel gabungan akan diturunkan untuk mencegah warga Ibu Kota yang masih tetap nekat mudik Lebaran tahun ini. Berita ini menjadi terpopuler pertama di top 3 news, Selasa, 5 Mei 2021.
Seperti diketahui, larangan mudik Lebaran telah ditetapkan oleh pemerintah yang akan dimulai pada Rabu esok, 6 hingga 17 Mei mendatang. Mereka yang dilarang mudik berlaku untuk semua warga tanpa terkecuali.
Pengerahan ribuan personel tersebut rencananya akan dilakukan mulai besok, Rabu 6 Mei 2021. Selain untuk menekan penyebaran dan lonjakan Covid-19, hal ini dilakukan karena dilaporkan masih ada sekitar 7 juta warga yang masih tetap ingin pulang mudik ke kampung halaman.
Advertisement
Selain larangan mudik, tantangan pemerintah untuk menekan angka kasus positif di Tanah Air lainnya adalah mengimbau warga untuk taati protokol kesehtan (prokes)
Namun, belum lama ini imbauan tersebut tak diindahkan oleh ribuan pengunjung Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat yang tengah berburu baju Lebaran. Meski mengenakan masker, warga abaikan jaga jarak.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pada Minggu, 2 Mei kemarin, pengunjung Pasar Tanah Abang membludak hingga mencapai 100 ribu orang.
Kabar terpopuler lainnya masih terkait Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang belum lama kembali berulah dengan membakar sejumlah gedung sekolah dan puskesmas di Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak. Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu, 2 Mei 2021.
Selain aksi pembakaran, KKB juga merusak tiga jalan, yakni Jalan Kimak, Jalan Tagaloa, dan Jalan Wuloni Pintu Angin.
Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Selas, 5 Mei 2021:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Cegah Mudik, 4.276 Personel Gabungan Dikerahkan saat Operasi Ketupat 2021
Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya serta satuan pengamanan Pemprov DKI Jakarta mengerahkan 4.276 personel pada Operasi Ketupat Jaya 2021. Kegiatan ini berlangsung mulai 6 Mei 2021 hingga 17 Mei 2021.
"Operasi kepolisian terpusat dengan sandi Ketupat Jaya 2021 akan dilaksanakan 12 hari yang mana kami akan melibatkan personel sebanyak 4.276 orang, baik itu dari Polri dibackup TNI, maupun dari Pemda terutama dari Dishub, Satpol PP, Dinkes, Pemadam kebakaran," kata Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Kombes Marsudianto di kantornya, Selasa (4/3/2021).
Marsudianto menyebut ada di 14 pos penyekatan dan 17 pos check point. Di samping itu, disiapkan 77 pos pengamanan, di tempat rekreasi, mal, pasar, dan sentra perekonomian.
"Itu akan kami lakukan kegiatan pengamanan," ujar dia.
Marsudianto menerangkan, Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya akan melakukan berbagai cara untuk mencegah masyarakat mudik pada lebaran 2021.
Advertisement
2. HEADLINE: Kerumunan Tanah Abang Abaikan Prokes, Alarm Klaster Pasar dan Mal?
Jelang perayaan hari raya Idul Fitri atau Lebaran, acap kali pusat perbelanjaan menjadi salah satu tujuan masyarakat dalam berbelanja. Tak peduli pandemi Covid-19 masih mengancam.
Seperti yang terjadi pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pusat belanja produk tekstil terbesar se-Asia Tenggara itu disesaki pengunjung Sabtu dan Minggu, 1-2 Mei 2021. Selain sesak dan berjubel, beberapa pengunjung terlihat tidak mematuhi protokol. Misalnya, tak pakai masker.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melakukan peninjauan di hari yang sama mengakui, ada lonjakan pengunjung pada hari Sabtu yang hampir mencapai 87 ribu pengunjung. Pihaknya tak menduga akan seramai itu.
Selain di Tanah Abang yang mencuri perhatian, pusat perbelanjaan yang digadang-gadang taat dengan protokol kesehatan seperti mal ternyata juga diserbu oleh masyarakat. Pengunjung memang pakai masker, tapi jaga jarak diabaikan.
Pengamat kebijakan publik Andrinof Achir Chaniago menyatakan, seharusnya semua pihak sudah menyadari bahwa jelang Lebaran ini pasar maupun pusat perbelanjaan akan menjadi sasaran dari masyarakat. Sehingga, sudah harus diantisipasi dan melakukan segala upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Saat menjelang Lebaran ini pasar tentu saja area paling berpotensi memunculkan klaster baru. Kerumunan di Tanah Abang itu sangat disayangkan," kata Andrinof kepada Liputan6.com, Senin (3/5/2021).
Meski menyayangkan, dia menuturkan seharusnya jangan menyalahkan masyarakat saja yang melakukan kerumunan.
3. KKB Papua Bakar Gedung Sekolah dan Puskesmas serta Rusak 3 Jalan di Puncak
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) merusak dan membakar sejumlah fasilitas umum di Puncak, Papua. Fasilitas umum yang dirusak dan dibakar adalah gedung sekolah, puskesmas dan jalan raya. Peristiwa ini terjadi pada Minggu 2 Mei 2021.
"Pukul 11.30 WIT, datang melapor Kepala Distrik Ilaga Utara, Bapak Joni Elatotagam, terjadi pembakaran yang berawal pada Minggu, 2 Mei 2021, sekitar pukul 22.30 WIT," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal dalam keterangan tertulisnya soal ulah KKB, Jakarta, Selasa (4/5/2021).
Menurut dia, Joni mengaku melihat asap hitam tebal saat berada di Kampung Uloni Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, pada pukul 23.00 WIT. Dia menduga kumpulan asap itu yang berasal dari Kampung Mayuber.
"Sehari setelah kejadian tersebut, tiba di Kampung Kimak untuk melapor kepada kepolisian. Kemudian Bapak Joni Elatotagam kembali mendapat telepon dari saksi kedua bahwa Gedung SD Mayuberi telah dibakar juga oleh Kelompok KKB," tutur Kamal.
Dia menuturkan, saat kelompok pertama dari KKB itu membakar puskesmas dan SD Mayuberi, kelompok lain bertugas merusak Jalan Mayuberi, Jalan Kimak, dan Jalan Wuloni.
Advertisement