Liputan6.com, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyebut bahwa ada beragam modus para pemudik untuk mengelabui petugas agar lolos dari pos penyekatan larangan mudik yang mulai berlaku pada Kamis 6 Mei 2021, hari ini.
"Selama di darat bermacam-macam (modusnya). Ada yang mobil dinaikkan ke atas ke tempat derek, ada mobil truk yang diubah tapi isinya manusia macam-macam," ujar Yusri di Mapolda Metro Jaya, Kamis (6/5/2021).
Baca Juga
Walau banyak modus dilakukan oleh para pemudik, Yusri menegaskan bahwa pihaknya telah belajar dari sebelumnya. Termasuk jalur tikus yang kerap digunakan.
Advertisement
"Tapi kita katakan petugas belajar dari pengalaman tahun sebelumnya kita evaluasi. Mana jalur tikus yang bocor kita tutupi," terangnya.
"Mana tempat modus operandi yang digunakan kita sudah ketahui yang paling bagus sudah berhenti. Karena lewati Jakarta, lewati Cikarang akan kena lagi di perbatasan lain. Makanya resiko kendaraan akan kami tahan sampai operasi ini selesai," tambahnya.
Lebih lanjut terkait penindakan, Yusri mengatakan bahwa Polda Metro Jaya telah memutar balik sebanyak 1.070 kendaraan yang terjaring selama Operasi Ketupat Jaya 2021.
"Dari pukul 00.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB siang tadi total sudah 1.070 (kendaraan yang diputar balik)," katanya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Dipantau 24 Jam
Setidaknya sampai dengan siang tadi, terdapat ribuan kendaraan itu terdiri dari 895 kendaraan pribadi dan 175 kendaraan umum. Di GT Tol Cikupa ada 626 kendaraan terdiri dari 519 pribadi dan 77 umum yang diputar balik.
Kemudian untuk penyekatan di Gerbang Tol Cikarang Barat ada 444 kendaraan yang diputar balik oleh petugas, terdiri dari 346 kendaraan pribadi dan 98 kendaraan umum.
"Operasi ini masih berjalan karena 24 jam ya terus bergerak," katanya.
Diketahui larangan mudik secara efektif mulai berlaku hari ini hingga Senin (17/5). Dari kebijakan ini, aparat gabungan TNI- Polri, Dinas Perhubungan, Kementerian Perhubungan, membangun pos-pos penyekatan di pintu-pintu keluar Jakarta - Bekasi-Tangerang.
Pos penyekatan bertujuan untuk memeriksa Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) sekaligus dokumen hasil tes negatif Covid-19. Dari pemeriksaan tersebut sejumlah pintu masuk tol mengalami kepadatan akibat antrean pemeriksaan SIKM.
Dalam penyekatan ini pun setidaknya 4.276 personel ditempatkan di wilayah Jakarta. Polda menempatkan personel di 14 titik penyekatan dan 17 titik pemeriksaan atau check point.
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka.com
Advertisement