Swab Antigen di Bakauheni Bagi Pemudik yang Tak Bawa Dokumen Lengkap

Doni Monardo memberikan arahan terkait penggunaan alat swab antigen di penyeberangan Bakauheni-Merak saat mengawasi arus balik pemudik.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mei 2021, 15:45 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2021, 15:45 WIB
Hari Minggu (9/5/2021), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan sejumlah tinjauan ke beberapa titik yaitu: Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni dan Merak, serta Pos Penyekatan di Gerbang Tol Pejagan, Jawa Tengah. (Dok Kemenhub)
Hari Minggu (9/5/2021), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan sejumlah tinjauan ke beberapa titik yaitu: Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni dan Merak, serta Pos Penyekatan di Gerbang Tol Pejagan, Jawa Tengah. (Dok Kemenhub)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo memberikan arahan terkait penggunaan alat swab antigen di penyeberangan Bakauheni-Merak saat mengawasi arus balik pemudik.

Dia meminta, penggunaan swab antigen diprioritaskan bagi pemudik yang tidak membawa dokumen perjalanan lengkap atau kondisi kesehatannya tidak stabil.

"Jadi kita pastikan ini supaya nanti di lapangan tidak bingung, tidak ragu dan tidak bimbang. Rencananya, swab antigen ini hanya diberlakukan bagi mereka yang ketika membawa dokumen tidak bisa menunjukkan bukti atau mereka yang secara fisik diragukan kesehatannya," kata Doni dalam Rakor Satgas Penanganan Covid-19, Jumat (14/5/2021).

Doni mengatakan alat swab antigen tidak bisa digunakan untuk memeriksa seluruh pemudik yang kembali ke Pulau Jawa melalui Bakauheni. Sebab, Kementerian Kesehatan memiliki keterbatasan alat.

"Kalau catatan saya kemarin, yang sudah menyeberang ke Sumatera itu ratusan ribu, mungkin mendekati satu juta orang. Nah kalau ini kita lakukan antigen semuanya maka biaya yang dikeluarkan pemerintah sangat besar. Saya yakin Kementerian Kesehatan tidak memiliki alat pemeriksaan swab antigen sebanyak itu," ungkap Doni.

Menurut Doni, pemeriksaan terhadap pemudik dengan dokumen perjalanan lengkap, cukup menggunakan GeNose apabila alat rapid test antigen habis terpakai.

"GeNose sudah bisa kita berlakukan namun prioritasnya adalah antigen karena GeNose kalau kita lihat terakhir ada faktor false yang cukup tinggi," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pemudik dari Sumatera Wajib Tes Rapid Antigen

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan pihaknya akan mengantisipasi lonjakan pemudik yang ingin kembali ke Jabodetabek dari Pulau Sumatera.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menyebut, ada kecenderungan masyarakat yang ingin ke Jabodetabek akan bertambah. Demi meminimalisasi masuknya virus Covid-19 ke Jabodetabek, masyarakat Sumatera yang akan menuju Jabodetabek melalui Pelabuhan Merak diwajibkan memiliki surat keterangan bebas Covid-19.

"Sumatera kecenderungan naik. Antisipsinya dengan wajib tes rapid antigen, atau genose di pintu Pelabuhan Bakaheuni," ujar Adita saat jumpa pers virtual, Kamis (13/5/2021).

Tak hanya bagi pemudik yang berasal dari Sumatera, menurut Adita, pemudik yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur pun akan dilakukan tes bebas Covid-19.

"Tentu menghadapi hal itu harus dilakukan langkah antisipasi yaitu meningkatkan tes random kepada para pengguna angkutan jalan, baik itu roda dua dan kendaraan pribadi roda empat yang pakai akses jalan tol, arteri, dan jalan kecil," kata Adita.

 

 

Reporter: Supriatin/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya