Waspadai Klaster Lebaran, Pemkot Tangerang Sediakan 332 Tempat Tidur Pasien Covid-19

Data terkini RIT yang terisi yaitu puskesmas Jurumudi Baru dengan jumlah 23 pasien Covid-19. Dengan rincian, 10 pasien di antaranya laki-laki dan 13 pasien perempuan.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 19 Mei 2021, 18:44 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2021, 18:37 WIB
Warga Pamulang Datangi Posko Swab Antigen Gratis di Polsek
Petugas memperlihatkan hasil pemeriksaan tes swab antigen di Polsek Pamulang, Tangerang Selatan pada Rabu (19/5/2021). Swab antigen gratis itu bagi warga Pamulang yang sudah kembali usai menjalani perjalanan mudik untuk antisipasi penularan virus corona COVID-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Pemkot Tangerang menyediakan 332 tempat tidur untuk para pasien virus Corona atau Covid-19. Hal ini untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya lonjakan kasus baru Covid-19 hingga menyebabkan klaster Lebaran.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang dr Liza Puspadewi mengungkapkan, ke-332 tempat tidur tersebut tersebar di tujuh puskesmas yang dijadikan Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT) pasien Covid-19.

Di antaranya, RIT Panunggangan Barat 44 tempat tidur, Jurumudi Baru dengan 70 tempat tidur, dan Gebang Raya dengan 28 tempat tidur.

Kemudian Manis Jaya dengan 40 tempat tidur, Batusari dengan 59 tempat tidur, Sudimara Pinang dengan 53 tempat tidur dan terakhir Rumah Singgah Dinsos dengan 38 tempat tidur.

"Selain RIT, terkait fasilitas isolasi mandiri, Pemkot Tangerang juga sudah berkoordinasi dengan 32 Kepala Rumah Sakit dengan ketersediaan 1.537 tempat tidur, serta 180 tempat tidur ICU," kata dr Liza, Rabu (19/5/2021).

Lalu, Dinkes juga terus memperkuat jumlah SDM kesehatan, serta APD dan bahan medis habis pakai.

Liza menambahkan, data terkini RIT yang terisi yaitu puskesmas Jurumudi Baru dengan jumlah 23 pasien Covid-19. Dengan rincian, 10 pasien di antaranya laki-laki dan 13 pasien perempuan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Waspadai lonjakan kasus

Dinkes pun mewaspadai kemungkinan terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Sebab, berdasarkan pengalaman yang ada, selama tujuh kali libur cuti bersama, selama itu pula terjadi kenaikan kasus Covid-19 baru.

"Dengan itu, melalui sejumlah fasilitas kesehatan yang Dinkes siapkan, Dinkes berharap lonjakan klaster lebaran masih bisa dibendung, tertangani dan ditindak secepat mungkin. Sehingga potret bahaya seperti negara-negara lain, tak akan terjadi di Indonesia, khususnya Kota Tangerang," kata Liza.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya