Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon mengungkap ada yang menghalang-halangi pembahasan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP). Ini yang menyebabkan pembahasan RUU PDP belum rampung.
Politikus PDI Perjuangan ini menyebut, pihak yang menghalangi pembahasan RUU PDP bukan DPR atau Istana. Melainkan pihak yang memiliki kepentingan bisnis.
Baca Juga
Profil Desy Ratnasari Dari Gadis Sampul ke Anggota DPR RI, Kini Dikabarkan Dekat dengan Ruben Onsu
Uya Kuya Bantu Pemulangan Jenazah WNI yang Bekerja di Amerika Serikat dan Meninggal Dunia Saat Transit di Hong Kong
Anggota DPR Purnamasidi Yakin Bisa Bawa PB IKA PMII Berkontribusi untuk Masyarakat dan Pemerintah
"Di tengah-tengah (antara DPR dan Istana), di Jalan Thamrin itu," katanya dalam diskusi virtual Darurat Perlindungan Data Pribadi, Sabtu 29 Mei 2021.
Advertisement
Menurut Effendi, pihak yang memiliki kepentingan bisnis itu menginginkan RUU PDP tidak masuk program legislasi nasional (Prolegnas).
"Boro-boro masuk (Prolegnas) prioritas, kalau bisa ini tidak masuk Prolegnas," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Ancaman Perlindungan Data
Effendi menyebut, pembahasan RUU PDP di DPR belum masuk tahap definisi data, sanksi, pengawas. Padahal, Indonesia sedang menghadapi ancaman perlindungan data pribadi.
"Definisi data, sanksi, pengawas belum clear. Barang tinggal selesai, tinggal kelar tapi malah masih maju mundur," tandasnya.
Sebagai informasi, RUU PDP telah dibahas sejak 2012. Namun, hingga kini beleid yang dibuat untuk melindungi data pribadi masyarakat Indonesia itu belum juga rampung.
Reporter: Titin Suprihatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
