Firli Bahuri: Tidak Ada Upaya Menyingkirkan Siapa pun di KPK

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menegaskan bahwa tidak ada upaya menyingkirkan siapapun di lembaga antirasuah itu.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jun 2021, 21:51 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2021, 21:07 WIB
FOTO: Ketua KPK Firli Bahuri Beberkan Kronologi OTT Wali Kota Cimahi
Ketua KPK Firli Bahuri memberi salam saat bersiap memberikan keterangan pers terkait OTT Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (28/11/2020). Ajay diduga menerima suap sebesar Rp 1,661 miliar dari total kesepakatan Rp 3,2 miliar. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakartab- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menegaskan bahwa tidak ada upaya menyingkirkan siapapun di lembaga antirasuah itu.

"Saya agak heran kalau ada kalimat ada upaya menyingkirkan, saya katakan tidak ada upaya untuk menyingkirkan siapapun," katanya saat jumpa pers di KPK, Jakarta, Selasa (1/6/2021).

Firli menegaskan, semua pegawai yang mengikuti TWK di tes dengan alat ukur yang sama. Pertanyaan dan modulnya juga tidak berbeda.

"Kenapa saya pastikan itu? karena tes wawasan kebangsaan yang dilakukan diikuti oleh 1.351 pegawai dengan ukuran sama, instrumen yang sama, alat ukurnya sama, waktu mengerjakan sama, pertanyaannya sama, modulnya sama, hasilnya memenuhi syarat 1.271. Yang tidak memenuhi syarat 75," tuturnya.

Dia menambahkan, semua pegawai yang ikut TWK dilakukan dengan kriteria dan sesuai syarat, mekanisme dan prosedur. Sehingga, hasil akhirnya tak ada yang memenuhi dan tidak memenuhi syarat.

"Jadi tidak ada upaya untuk menyingkirkan siapapun, kami pimpinan tidak ada satu pun niat untuk menyingkirkan seseorang, tapi hasil tes wawasan kebangsaan adalah hasil sendiri," jelasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Upaya Singkirkan Orang Berintegritas?

Sebelumnya, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku terkejut dengan cara pemberangusan dirinya dari KPK. Novel bersama beberapa orang lainnya, disebut tidak lolos dalam tes alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Novel sangat menyayangkan apabila isu dirinya dan sejumlah pegawai tak lolos jadi ASN di KPK. Dia bahkan menduga, cara ini dilakukan oleh pimpinan KPK.

"Bila info tersebut benar, tentu saya terkejut. Karena baru kali ini upaya tersebut justru dilakukan oleh Pimpinan KPK sendiri," ucap Novel, Selasa (4/5/2021).

Sejatinya, Novel mengaku tidak kaget dengan segala upaya untuk menyingkirkannya dari komisi anti rasuah. Sebab menurutnya, sejak lama beragam tekanan terus diterima pegawai KPK yang memiliki integritas tinggi agar hengkang dari KPK.

"Upaya untuk menyingkirkan orang-orang yang berintegritas dari KPK adalah upaya lama yang terus dilakukan," imbuhnya.

Reporter: Genan

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya