Tim Densus 88 Antiteror Polri Tangkap Terduga Teroris di Bogor

Menurut Ahmad, identitas terduga teroris tersebut berinisial KD alias AA dan masuk dalam kelompok jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 15 Jun 2021, 13:49 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2021, 13:44 WIB
Polisi Tangkap Terduga Teroris
Polisi bersenjata lengkap mengawal sejumlah terduga teroris untuk dihadirkan dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (17/5/2019). Sepanjang bulan Mei 2019, tim Densus 88 Antiteror telah menangkap sebanyak 29 terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Tim Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang terduga teroris di wilayah Bogor, Jawa Barat. Operasi itu dibenarkan Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan.

"Iya satu orang terduga teroris," tutur Ahmad saat dikonfirmasi, Selasa (15/6/2021).

Menurut Ahmad, identitas terduga teroris tersebut berinisial KD alias AA. Dia masuk dalam kelompok jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Ada kaitannya dengan penangkapan teroris sebelumnya," kata Ahmad.

Sebelumnya, Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan membenarkan, sebanyak 13 orang terduga teroris diamankan di Riau oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

"Iya, jumlahnya 13 orang di wilayah provinsi Riau," ujar Ahmad saat dikonfirmasi, Senin (14/6/2021).

Terkait rincian identitas, Ramadhan belum dapat merincinya sekarang. Menurut dia, hal itu masih dikerjakan oleh Tim Densus sementara ini, termasuk apakah ada kaitannya dengan penangkapan 11 terduga teroris di Merauke beberapa waktu lalu.

"Soal itu sabar dulu, Densus 88 masih bekerja," jelas dia.

Densus 88 Antiteror juga telah melakukan penangkap terhadap 11 terduga teroris di Merauke, Papua. Polri menduga, mereka terkait dengan kelompok Vila Mutiara di Makassar.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jaringan di Makassar

Menurut Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono, 11 orang tersebut memiliki kontak dengan jaringan di Makassar.

"Karena memang kasus di Merauke itu hasil pengembangan dari Makassar. Jadi Makassar, Balikpapan, dan Merauke itu ada saling keterkaitan kelompoknya (Villa Mutiara)," ujar Rusdi kepada wartawan di Mabes Polri, Senin 7 Juni 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya