Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Tangerang raya menjadi zona oranye Covid-19. Peningkatan kasus pasien baru pun membuat Bed Occupancy Rate (BOR) di setiap daerah mendekati angka kritis.
Seperti yang diungkap Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah. Dia mencatat, selama 7-13 Juni 2021, 341 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dari 8.591 orang yang dites.
Kondisi tersebut membuat dampak yang signifikan terhadap BOR di sejumlah rumah sakit rujukan di Kota Tangerang dan juga di rumah isolasi terkonsentrasi (RIT).
Advertisement
"BOR rumah sakit mencapai 77.65 persen, sementara BOR di RIT mencapai 97.59 persen. Lalu ICU rumah sakit mencapai 75,40 persen," tutur Arief, Rabu (16/6/2021).
Kenaikan serupa juga dialami oleh Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Di mana, tercatat mengalami kenaikan hingga 300 persen bila dibanding periode sebelum Lebaran yang hanya berjumlah 30 pasien.
"Saat ini pasien yang menjalani isolasi di RLC mencapai 137 orang atau meningkat 300 persen," ujar Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penyebab
Benyamin pun mengira, peningkatan kasus Covid-19Â pascalibur lebaran tersebut, disebabkan karena peningkatan aktivitas orang dan adanya kerumunan atau tanpa menjaga jarak.
Situasi saat ini, secara umum kata Benyamin, tingkat keterisian tempat tidur perawatan di rumah sakit dan RLC Tangsel, mencapai 62 persen. Sementara kamar perawatan isolasi atau ICU diangka 60 persen.
Lalu, untuk Kabupaten Tangerang, pemerintah daerah setempat membenarkan bila Hotel Yasmin yang selama ini menampung pasien Covid-19 sudah melebihi kapasitas. Begitu juga dengan BOR di sejumlah rumah sakit rujukan di wilayah tersebut, kapasitasnya sudah diatas 50 persen.
Koordinator Pelayanan Kesehatan Hotel Singgah Karantina Covid-19 Kabupaten Tangerang, dr Muchlis mengatakan, kondisi tersebut terjadi di seluruh rumah sakit yang melayani pasien Covid-19.
"Ya, kalau BOR di RS yang menangani pasien Covid-19 sekarang mencapai 65 persen. Sementara ICU terisi sekitar 75 persen," katanya.
Dari angka tersebut, 40 persen di antaranya merupakan pasien yang memiliki identitas wilayah Jakarta, Bogor, hingga Depok. Meski meningkat, pihaknya menyebutkan bila pasien Covid-19 masih tetap bisa dilayani di rumah sakit tersebut.
"Rumah sakit yang telah kita tunjuk untuk tangani pasien Covid-19 masih bisa melayani, meski keterisian diatas 50 persen. Namun, memang bila nantinya keterisian diangka 80 persen, maka akan dilakukan penambahan fasilitas, khususnya tempat tidur," ungkapnya.
Advertisement