Dewan Pers Minta Polisi Usut Pembunuhan Pemred di Sumatera Utara

Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya pemimpin redaksi media online lokal LasserNews Today di Simalungun, Mara Salem Harahap.

oleh Ika Defianti diperbarui 20 Jun 2021, 09:31 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2021, 09:31 WIB
Garis Polisi Ilustrasi
(Liputan6.com/ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya pemimpin redaksi media online lokal LasserNews Today di Simalungun, Mara Salem Harahap.

Nuh menyatakan berdasarkan pernyataan Kasat Reskrim Polres Simalungun, AKP Rahmat Ariwibowo masyarakat menemukan jasad Mara Salem Harahap di dalam kendaraan pribadi yang tidak jauh dari kediamannya.

Lalu kata dia, ditemukan pula dua luka tembak di tubuh Mara pada Sabtu (19/6/2021).

"Kekerasan, apalagi yang menghilangkan nyawa, jelas tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun. Terlebih-lebih jika kekerasan itu dilakukan terkait dengan pekerjaan seseorang sebagai wartawan," kata Nuh dalam keterangan tertulis, Minggu (20/6/2021).

Nuh juga menyatakan bila Dewan Pers mengutuk kekerasan dan pembunuhan terhadap Mara Salem Harahap. Dia juga meminta agar aparat kepolisian segera menyelidiki kasus ini secara serius dan seksama.

Menurut Nuh, pelaku dan motif pembunuhan harus diungkapkan.

"Dewan Pers juga mengimbau agar segenap komunitas pers Sumatera Utara untuk memperhatikan masalah pembunuhan Mara Salem Harahap dan secara proporsional membantu aparat kepolisian dalam mencari bukti-bukti dan mengungkapkan fakta," papar dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kedepankan Keselamatan Diri

Selain itu, Nuh juga mengimbau agar semua pihak yang merasa dirugikan pers untuk menempuh prosedur penyelesaian sengketa pers seperti telah diatur dalam UU Pers Nomor 40 Tahun 1999 dan Peraturan Dewan Pers.

"Dewan Pers mengimbau agar segenap unsur pers nasional untuk senantiasa mengedepankan keselamatan diri dan menaati Kode Etik Jurnalistik dalam menjalankan tugas profesional sebagai wartawan," jelas Nuh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya