Eijkman: Varian Kappa Tidak Secepat Menular Delta

Amin mengatakan, varian Delta dan Kappa bukan akhir dari mutasi virus Corona.

oleh Yopi Makdori diperbarui 13 Jul 2021, 14:44 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2021, 14:44 WIB
Ilustrasi virus Corona, COVID-19
Ilustrasi virus Corona, COVID-19. (Photo by Martin Sanchez on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Selain Delta, varian Kappa juga telah ditemukan di Sumatera dan DKI Jakarta. Menurut Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Subandrio, Kappa berkerabat dekat dengan varian Delta.

Namun demikian, menurutnya hingga kini para ahli belum memetakan apakah virus varian baru tersebut seberbahaya kerabatnya, Delta. Varian Kappa ini juga sudah menjadi perhatian dunia.

"Tergolong variant of interest," ujar Amin kepada Liputan6.com, Senin (12/7/2021).

Menurut dia, varian Kappa memiliki sifat yang perlu diwaspadai, yakni cepat menular.

"Dia tetap punya sifat cepat menular seperti varian lain, tapi tidak secepat varian Delta," katanya.

Amin mengatakan, varian Delta dan Kappa bukan akhir dari mutasi virus Corona. Menurutnya ke depan terbuka kemungkinan virus itu akan bermutasi menjadi makhluk yang lebih dapat beradaptasi. Pun mutasi ke arah penurunan daya virus.

"Jadi gini mutasikan terjadi secara acak ya. Dari sekian banyak mutasi itu sebetulnya sebagian besar malah membuat virusnya mati atau tambah lemah. Sebagian lagi tidak menyebabkan apa-apa," ujar Amin.

Ia menjelaskan hanya sekitar 4-5 persen dari mutasi virus justru membuat virusnya makin fit dengan lingkungannya. Sebagian besarnya makin memperlemah virus.

"Misalnya dia bisa lolos dari antibodi, atau dia kurang kepekaannya terhadap berbagai obat," katanya.

Menurut Amin, dari sebagian kecil mutasi virus tersebut jika menginfeksi manusia maka akan bereplikasi menjadi amat banyak dan menularkan ke orang lain. Seperti yang terjadi dengan varian Delta.

"Dan dia punya kesempatan buat bermutasi lagi," tandasnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Ditemukan Kasus Kappa di DKI dan Sumsel

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengonfirmasi satu kasus varian Kappa. Temuan ini berhasil diidentifikasi setelah pemeriksaan terhadap 128 varian covid-19 yang patut diwaspadai.

Temuan ini sempat dipaparkan saat Pemprov DKI rapat bersama pemerintah pusat pada Selasa (29/6/2021) membahas PPKM darurat. Kendati demikian, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan karakteristik varian Kappa tidak cukup cepat menular jika dibandingkan dengan varian Delta.

"Ini tidak semenular varian Delta," ucap Nadia saat dikonfirmasi Merdeka.com, Jumat (2/7/2021).

Nadia menyebutkan selain di Jakarta, varian Kappa juga ditemukan di Sumatera Selatan dengan jumlah 1 kasus. Dengan demikian, total temuan varian Kappa hingga Jumat (2/7/2021) masih berjumlah 2 kasus yang tersebar di Jakarta dan Sumatera Selatan.

"Sampai saat ini masih 2 kasus," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya