Satgas Covid-19: Kasus Aktif Corona di Indonesia Melebihi Dunia

Satgas Covid-19 meminta masyarakat mengikuti aturan dalam menyambut Hari Raya Idul Adha, mengingat penularan virus corona di Indonesia masih tinggi.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 18 Jul 2021, 16:27 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2021, 16:26 WIB
Angka Kasus Aktif Positif COVID 19 di Indonesia Kian Meningkat
Pekerja yang mengenakan masker melintasi terowongan Kendal, Jakarta, Kamis (7/1/2021). Jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah 9.321 kasus baru pada Kamis ini. Total kasus positif Corona di Tanah Air menjadi 797.723, sembuh 659.437, dan meninggal 23.520. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyatakan bahwa tingkat penyebaran virus corona di Indonesia melonjak drastis sejak dua bulan lalu. Bahkan, menurut Wiku, kasus aktif di Indonesia sudah melebihi dunia.

"Per 17 Juli 2021 kemarin, penambahan kasusnya cukup banyak, di atas 51 ribu, naik 10 kali lipat dibanding dua bulan lalu yang masih diangka 4 ribu hingga 5 ribu. Jumlah kasus aktif kita sudah melebihi di dunia," ujar Wiku dalam diskusi virtual, Minggu (18/7/2021).

Wiku menyebut, atas peningkatan kasus ini, pemerintah menerbitkan program Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk wilayah Jawa dan Bali. PPKM mikro juga masih diberlakukan di beberapa wilayah di Tanah Air.

Tujuannya untuk menimaliasasi potensi terjadinya penularan Covid-19 yang kian masif.

"Ini harus kita rem. Kita enggak boleh membiarkan kondisi ini terus terjadi, karena ini adalah nyawa," kata Wiku.

Terkait dengan momen Hari Raya Idul Adha yang akan berlangsung dalam waktu dekat, Wiku menyarankan masyarakat mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Satgas sudah mengeluarkan edaran untuk Idul Adha, karena melihat sebelumnya meski kita meniadakan mudik, namun masu tetap nekat dan akhirnya kasus meledak. Dan kemudian memang ada varian delta yang lebih mudah menular, dan sekarang kita sedang menekan untik tidak menulari," kata Wiku.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Larang Aktivitas Berkerumun

FOTO: Penerapan Physical Distancing Salat Id di Tangerang Selatan
Pegawai pemerintahan Wali Kota Tangerang Selatan melaksanakan salat Idul Adha 1441 H di Masjid Al I'tishom, Kompleks Wali Kota Tangerang Selatan, Jumat (31/7/2020). Salat menerapkan physical distancing atau jaga jarak untuk mengantisipasi penularan COVID-19. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Wiku menyatakan pemerinah melarang adanya aktivitas yang menimbulkan kerumunan. Bahkan, Wiku melarang adanya silaturahmi secara langsung. Sebab, penyebaran virus di lingkungan keluarga masih masif terjadi. Wiku menyarankan, silturahmi bisa dilakukan secara virtual.

"Makanya kita membuat edaran agar tidak ada kerumunan, ini harus kita waspadai, yang penting kita membatasi mobilitas, kita membatasai silaturahmi, melarang wisata, dan membatasai ibadah itu sendiri," kata Wiku.

Wiku meminta masyarakat untuk memahami kondisi Indonesia yang tengah tidak baik-baik saja. Menurutnya, mobilisasi masyarakat sudah bisa ditekan, namun penularan virus Corona Covid-19 masih terjadi lantaran silaturahmi yang tetap berjalan.

"Karena ada kluster keluarga, warga masih bersilaturahmi satu sama lain, makanya kami keluarkan edaran agar silaturahmi via virtual saja. Takbir keliling ditiadakan, salat Idul Adha berjamaah (di masjid/lapangan) ditiadakan, dan pelaksanaan penyembelihan dan pembagian kurban harus diminimalkan kontak fisik. Dilarang ada pembagian daging kurban yang menimbulkan kerumunan," kata dia.


Infografis Ketentuan Takbiran dan Salat Idul Adha 2021

Infografis Ketentuan Takbiran dan Salat Idul Adha 2021
Infografis Ketentuan Takbiran dan Salat Idul Adha 2021 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya