Puan: Idul Adha Dimaknai Kurbankan Ego Pribadi Atasi Pandemi Covid-19

Menurut Puan, dalam Idul Adha umat diminta memahami hidup dan ada hal yang sebaiknya dikurbankan untuk kepentingan yang lebih besar.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jul 2021, 11:47 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2021, 11:47 WIB
Jemaah Haji Batal Berangkat, Ketua DPR Berharap Kuota Haji Indonesia Tahun Depan Bertambah
Ketua DPR RI, Puan Maharani. (Foto : Geraldi/Man)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menilai, peringatan Hari Raya Idul Adha harus dimaknai seluruh elemen bangsa mengurbankan ego dan kepentingan pribadi untuk bergotong-royong mengatasi pandemi Covid-19.

"Saatnya kita mengurbankan ego dan kepentingan pribadi kita untuk bergotong royong guna 'mendayung perahu' besar agar Indonesia keluar dari badai (pandemi Covid-19) ini," kata Puan dalam keterangannya di lansir Antara, Senin, 19 Juli 2021. 

Menurut Puan, dalam Idul Adha umat diminta memahami hidup, dan ada hal yang sebaiknya dikurbankan untuk kepentingan yang lebih besar.

Puan merujuk pada sejarah awal ibadah kurban pada masa Nabi Ibrahim yang mendahulukan perintah Allah SWT di atas kepentingannya sendiri sebagai ayah. Bahkan menunggu lama untuk bisa mendapatkan keturunan, yaitu Ismail.

"Pada hari ini saat pandemi Covid-19 masih menjadi kenyataan keseharian, memaknai Idul Adha dalam situasi ini semestinya bisa diperluas dengan esensi kepentingan lebih besar yang sama," ujar dia.

Dia menilai, pengorbanan pada situasi pandemi tidak harus yang teramat besar, mulai saja dari kesadaran untuk menjaga diri dan orang lain dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan tidak keluar rumah kecuali hanya untuk keperluan penting.

Menurut politikus DPIP tersebut, belajar dari lonjakan kasus pada periode-periode khusus seperti Idul Fitri dan Tahun Baru, maka masyarakat diimbau untuk tidak mudik dan saling berkunjung dalam kerumunan terkait Hari Raya Idul Adha 1422 H, apalagi berwisata.

"Jika perlu, pemerintah dan aparat sebaiknya tutup akses keluar kota pada tanggal merah libur nasional, yang juga libur panjang apabila dihitung sejak hari Sabtu. Lakukan segala upaya yang perlu. Perlu digencarkan lagi sosialiasi agar rakyat paham mengapa semua upaya ini perlu dilakukan bersama," jelas Puan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pembatasan Mobilitas untuk Menahan Penyebaran Covid-19

Puan menilai, pembatasan mobilitas dan peluang pelanggaran protokol kesehatan untuk menjaga jarak adalah bagian dari upaya bersama yang diperlukan untuk menahan penyebaran Covid-19. 

Karenanya dia mengajak masyarakat untuk mengorbankan waktu, kesenangan, dan sedikit kebebasan agar penularan Covid-19 bisa segera dikendalikan dan bersama melangkah serta berlari menyongsong masa depan.

Puan mengatakan, saat ini adalah waktu untuk semua elemen bangsa bergandengan tangan, saling bantu, dan saling jaga agar bersama-sama segera keluar dari pandemi Covid-19. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya