Jokowi: Proses Pendidikan Harus Tetap Berjalan di Tengah Pembatasan Interaksi

Jokowi menyampaikan, pandemi Covid-19 juga merupakan sebuah ujian terhadap ketangguhan Indonesia dalam menghadapi tekanan yang sangat berat.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 27 Jul 2021, 12:43 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2021, 12:43 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui bahwa banyak dampak yang harus ditanggung akibat pandemi Covid-19. Di sisi pendidikan, Jokowi mengatakan universitas harus tetap berjuang untuk menjalankan proses pembelajaran meski di tengah pembatasan interaksi.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam acara Konvensi Kampus XVII dan Temu Tahunan XXIII Forum Rektor Indonesia 2021 yang disiarkan melaui Youtube Universitas Gadjah Mada, Selasa (27/7/2021).

"Saat ini kita harus menanggung beban yang berat akibat pandemi Covid-19. Kita harus berjuang mengatasi permasalahan kesehatan dan permasalahan ekonomi. Kita harus berjuang untuk tetap menjalankan proses pendidikan di tengah pembatasan interaksi dan pertemuan fisik," kata Jokowi.

Dia menyampaikan pandemi Covid-19 juga merupakan sebuah ujian terhadap ketangguhan Indonesia dalam menghadapi tekanan yang sangat berat. Namun, Jokowi meyakini pandemi akan menimbulkan inovasi baru yang sangat berguna untuk masa mendatang.

"Kita memang harus berjuang membebaskan rakyat Indonesia dari ancaman Covid-19, tetapi pasti banyak langkah-langkah inovatif yang muncul inovatif yang muncul karena pandemi ini. Kita harus semakin mengembangkannya, kita teruskan di pasca pandemi nanti," ujar Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lembaga Pendidikan Harus Manfaatkan Teknologi

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Biro Pers, Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden)

Menurut Jokowi, pandemi Covid-19 menambah disrupsi yang sebelumnya dipicu revolusi industri 4.0. Jokowi menyebut lanskap sosial budaya, ekonomi, dan politik mengalami perubahan besar akibat revolusi industri 4.0.

"Kita harus akui bahwa teknologi telah menjadi master disrupsi. perdagangan telah bergeser menjadi e-commerce," ucap Jokowi.

Tak hanya itu, kata dia, dunia perbankan saat ini telah terdistrupsi oleh Financial Technology (Fintech) dan berbagai macam e-payment. Di dunia kedokteran dan farmasi, kini muncul berbagai aplikasi health care.

"Profesional hukum juga mulai diguncang oleh regtech dan dunia pendidikan telah terdistrupsi besar-besaran oleh edutech," tuturnya.

Untuk itu, Jokowi meminta lembaga pendidikan tinggi harus memperkuat posisinya dengan memanfaatkan teknologi. Dia menilai, digital learning atau pembelajaran digital bukan hanya digunakan untuk memfasilitasi pengajaran oleh dosen internal kampus kepada mahasiswa.

"(Namun) juga sangat penting adalah memfasilitasi mahasiswa untuk belajar kepada siapapun juga, dimanapun juga, tentang apapun juga," jelas Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya