Menko Airlangga: Pemerintah Selalu Memastikan Efikasi Vaksin Covid-19

Pemerintah kembali menerima vaksin Covid-19 merek Sinovac sebanyak 21,2 juta dosis dalam bentuk bulk pada Selasa (27/7/2021).

oleh Reza pada 30 Jul 2021, 12:03 WIB
Diperbarui 30 Jul 2021, 12:01 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah kembali menerima vaksin Covid-19 merek Sinovac sebanyak 21,2 juta dosis dalam bentuk bulk pada Selasa (27/7/2021). Kedatangan vaksin ini sebagai upaya pemerintah untuk memastikan kesediaan stok vaksinasi sampai akhir tahun ini demi mencapai target herd immunity.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers Kedatangan Vaksin Covid-19 Tahap 30 di Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga meminta masyarakat tidak khawatir dengan jenis vaksin Covid-19 yang tersedia di tanah air. Ia menyebut pemerintah selalu memastikan keamanan (safety), mutu (quality), dan khasiat (efficacy) untuk seluruh jenis vaksin yang diperoleh.

“Vaksin yang disediakan di Indonesia melalui proses evaluasi oleh Badan POM dan rekomendasi dari ITAGI, WHO, dan para ahli. Warga tidak perlu ada ragu atau khawatir untuk menerima vaksin,” jelasnya.

Lebih lanjut, Menko Airlangga mengingatkan bahwa vaksinasi hanyalah salah satu strategi Pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19, sebab vaksinasi dan kedisiplinan masyarakat harus berjalan beriringan.

“Pemerintah akan terus mendorong peningkatan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan). Pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas 3T (testing, tracing, dan treatment),” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Guru Besar FKM UI, Hasbullah Thabrany mengatakan sampai saat ini belum ada penelitian jenis vaksin Covid-19 yang mampu tingkatkan antibodi lebih dari 12 bulan.

“Vaksin ini baru dikembangkan mulai Januari, bisa jadi efektivitasnya hanya 6 sampai 12 bulan. Dan saya kira belum ada vaksin yang bisa efektif tingkatkan antibodi lebih dari 12 bulan. Karena ini virus baru, dan vaksin Covid-19 tidak bisa disamakan dengan vaksin TBC yang diberikan 3 kali suntikan untuk seumur hidup,” jelasnya.

Lebih lanjut, Hasbulah mengatakan vaksin terbaik adalah vaksin yang sudah disediakan pemerintah baik gratis maupun berbayar. “Jadi masyarakat ini tidak perlu menunda-nunda menunggu vaksin tertentu. Kalau vaksin Sinovac hanya bertahan 6 bulan, berarti masyarakat bisa terhindar dari Covid-19 selama 6 bulan kedepan. Ini yang harus ditekankan kepada masyarakat,” pungkasnya.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya