Survei: Kepercayaan Publik terhadap Jokowi Menurun, Ketidakpuasan Meningkat

Jika dilihat secara keseluruhan, tren kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah dari 2020 lalu masih terbilang stabil.

oleh Yopi Makdori diperbarui 12 Agu 2021, 15:23 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2021, 15:23 WIB
Jokowi Perkenalkan 12 Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju
Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin bersiap memperkenalkan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (25/10/2019). 12 Wakil Menteri datang dari berbagai macam latar belakang dengan harapan dapat membantu kerja para menteri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Lembaga Survei Charta Politika mengatakan kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin kembali mengalami penurunan. Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, kepuasan masyarakat terhadap Pemerintahan Jokowi berada di angka 62,4 persen.

"Kalau kita lihat dari Februari 2020, ini survei sebelum terjadinya Covid-19. Kalau kita lihat dari Februari, Mei, Juni, Juli, ke Januari 2021 dan Februari sampai Juli kemarin ada tren kecenderungan bisa dikatakan stabil walaupun ada sedikit tren penurunan," kata Yunarto dalam rilis survei Charta Politika, Kamis (12/8/2021).

Menurut Yunarto, penurunan tersebut memang tampak kecil. Jika dilihat secara keseluruhan, tren kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah dari 2020 lalu masih terbilang stabil.

Penurunan ini terjadi jika dibandingkan dengan hasil survei pada Maret lalu. Di mana saat itu Charta Politika menemukan bahwa kepercayaan publik terhadap kinerja Jokowi berada di angka 65,3 persen.

Berkebalikan dengan tingkat kepuasan, Yunarto menemukan bahwa terjadi kenaikan cukup signifikan pada angka ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah. Menurutnya angkanya mencapai 34,1 persen. Padahal pada bulan Maret kemarin angka ketidakpuasan publik masih berada di posisi 21,2 persen.

"Yang menarik, ada tren ketidakpuasan itu naik cukup tinggi dibandingkan tiga survei terakhir," katanya.

Sementara mereka yang memilih untuk tidak menjawab sebanyak 3,5 persen. Angka ini menurut survei Maret lalu, yakni sebanyak 13,5 persen. Dapat dimungkinkan bahwa mereka yang pada survei sebelumnya memilih tidak menjawab dalam pertanyaan kepuasan terhadap kinerja Jokowi kini beralih pandangan untuk menjawab tidak puas.

Yunarto menguraikan bahwa mengacu pada sebaran responden, maka tingkat kepuasan tertinggi terhadap pemerintah dipegang oleh responden yang bermukim di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur serta Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

"Sementara sebaliknya tingkat kepuasan terendah ada di wilayah Maluku dan Papua dengan angkanya 45 persen, Kalimantan 47,7 persen dan Sumatera di angka 55,2 persen," ujarnya.

 


Libatkan 1.200 Responden

Survei ini dilakukan pada 12-20 Juli 2021 dengan melibatkan 1.200 responden dari berbagai daerah di Indonesia menggunakan metode wawancara tatap muka. Kriteria responden ialah mereka yang telah berusia di atas 17 tahun.

Sementara itu sampling yang dipilih sepenuhnya secara acak (probability sampling) dengan menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling), dengan memperhatikan urban/rural dan proporsi antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap Provinsi.

Charta Politika menetapkan margin of error sebesar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Dan menetapkan quality control di angka 20 persen untuk menguji validitas data survei.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya