Liputan6.com, Jakarta Ketua DPR RI Puan Maharani hari ini, Selasa (17/8/2021), akan menjadi pembaca teks proklamasi dalam Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI, di Istana Merdeka, Jakarta.
Dia pun merasa memiliki makna tersendiri saat membacakan teks proklamasi, yang pertama kali dibacakan oleh kakeknya, Bung Karno.
Baca Juga
"Tugas ini dipercayakan kepada saya kan terkait posisi saya selaku Ketua DPR RI. Namun saya termasuk orang yang tidak percaya begitu saja akan sebuah kebetulan belaka, bahwa kakek saya saat itu yang didaulat membacakan teks proklamasi dan 76 tahun kemudian cucu perempuannya yang didaulat untuk membacakan teks yang sama," kata Puan.
Advertisement
Politikus PDIP ini merasakan saat Bung Karno membacakan teks proklamasi, suasana tak menentu akibat Perang Dunia II.
"Hari ini, suasana tak menentu yang sama dirasakan dunia akibat ‘perang’ melawan Covid-19 dan varian Delta,"kata Puan.
Dia pun merenungi pesan di balik tugas yang diberikan kepadanya sebagai pembaca teks proklamasi. Salah satunya tetap menjaga cita-cita kemerdekaan.
"Apa makna dari tugas ini, itu yang terus coba saya renungi, pesan dan misi apa yang saya emban? Satu hal yang saya resapi sejak hari saya dilantik sebagai Ketua DPR, bahwa saya harus terus menjaga dan memperjuangkan cita-cita kemerdekaan yang diinginkan para founding fathers kita dan penjuang-pejuang terdahulu," tuturnya.
"Bahwa negeri yang merdeka ini harus berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam budaya bangsanya," sambung Puan.
Kemerdekaan Diraih
Lebih jauh, Puan mejelaskan, Proklamasi adalah bukti bahwa kemerdekaan bisa diraih kalau bangsa Indonesia bersatu dan mempunyai cita-cita bersama.
"Bahwa kalau bangsa kita bergotong royong, apapun bisa kita wujudkan. Proklamasi itu awal dari proses membangun republik ini menjadi Indonesia Maju dan Hebat," kata dia.
Advertisement