Cerita Ade Rosidah, Korban Runtuhan Margo City Depok yang Tidak Masuk Daftar Korban

Dibenaknya, Ade sempat terbesit tidak akan selamat pada peristiwa ambruknya Mall Margo City pada Sabtu (21/8/2021).

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 25 Agu 2021, 19:54 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2021, 19:54 WIB
Margo City Ambruk
Ade Rosidah menceritakan saat dirinya berada di dalam Mal Margo City yang mengalami kebocoran.

Liputan6.com, Depok - Peristiwa kebocoran pipa gas disertai jatuhnya lift barang dan runtuhnya atap dan tembok di Mall Margo City, Kota Depok, menyebabkan 11 orang mengalami luka dan meninggal. Namun terdapat satu korban lagi yang tidak terdaftar menjadi korban, yakni Ade Rosidah (33) warga Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Kota Depok.

Ade merupakan karyawan Restoran Sushi Tei yang berada di lantai dua Mal Margo City. Pada saat kejadian di Mal Margo City, Ade sedang bekerja namun sedang izin ke toilet di sebelah kanan Mall atau tepatnya dekat lift barang.

“Itu langsung kejadiannya cepet banget, saya di lorong kemudian tiba-tiba seperti ada bom walaupun saya belum pernah dibom, tapi saya ngerasa kayak dibom, tiba-tiba anjlok gitu, ada suara gemuruh,” ujar Ade, Rabu (25/8/2021).

Masih teringat dibenaknya, usai suara gemuruh atap mal yang berjatuhan mengenai badannya. Begitupun dengan baja ringan dan percikan api mulai dilihatnya saat terjatuh.

“Sempet ada percikan api dari kabel yang putus,” terang Ade.

Dibenaknya, Ade sempat terbesit tidak akan selamat pada peristiwa Mall Margo City pada Sabtu (21/8/2021). Pada saat kejadian, dia tidak seorang diri, terdapat temannya yang sedang hamil turut menjadi korban.

“Saya berdua sama teman saya yang lagi hamil, saya cuma lihat dia sekali aja pas ada percikan api itu. Abis itu semuanya gelap,” ungkap Ade.

Ade menjelaskan, pada saat kejadian sempat pingsan setelah mencoba keluar dari lorong. Setelah sadar situasi di Mall Margo City menjadi gelap dan dipenuhi puing sehingga diputuskan mencari jalan keluar ke arah belakang.

“Itu kalau di lokasi kejadian saya ada di lorong yang temboknya jebol,” ucap Ade.

Ade sempat melihat cahaya dari tembok yang roboh. Sempat mencoba ingin melompat dari tembok yang runtuh, namun dirinya masih ingat, bahwa posisinya berada di lantai dua mal. Tidak lama berselang, temannya yang sedang hamil berhasil menyelamatkan diri.

“Dia bilang lewat sini, saya jawab dimana, terus saya jalan pelan-pelan dan enggak sadar, pas sadar di rumah sakit,” tutur Ade.

Berbeda dengan pasien lainnya, Ade mendapatkan perawatan di rumah sakit Mitra Keluarga. Ade siuman saat berada di rumah sakit sekitar pukul 18.30 WIB. Informasi dari temannya, Ade dibawa temannya satu server dan security tenant ke Mitra Keluarga.

“Saya Cuma sendiri di mitra keluarga, saya juga enggak tahu kenapa saya dibawa ke situ. Katanya kan tiga korban di RS UI dan delapan korban di RS bunda,” ujar Ade.

 

Tak Masuk Daftar Korban

Penampakan gedung Margo City Depok usai ledakan
Penampakan gedung Margo City Depok usai ledakan. (Istimewa)

Ade mendapatkan perawatan di rumah sakit Mitra Keluarga hanya satu hari. Ia terluka di bagian tangan kanan, kaki kiri, dan kaki kanan. Hingga saat ini masih memar. Namun, setelah pulang ke rumah, Ade diminta lagi untuk datang ke rumah sakit guna mengisi formulir.

“Nah di situ saya merasa keberatan, karena saya kan korban, kenapa saya harus direpotkan dengan cara saya balik ke rumah sakit. Ternyata ada miskom dari HRD saya dan pihak Margo, dan saya ini korban yang tidak teridentifikasi, tidak terdata gitu,” ucap Ade.

Untuk memastikan hal tersebut, Ade sempat mengecek media sosial perihal namanya yang menjadi korban peristiwa kebocoran pipa gas di Mal Margo City. Padahal manager tempatnya bekerja sudah menginformasikan saat kejadian maupun sehari setelah peristiwa ke pihak Margo.

“Mungkin karena kondisinya genting jadi kelewat ya nama saya. Tapi saat ini sudah koordinasi,” ucap Ade.

Atas peristiwa tersebut, Ade masih mengalami trauma dan takut. Dirinya masih kebayang akan peristiwa di Mal Margo City yang hampir merenggut nyawanya. Namun dirinya akan siap apabila sudah diperbolehkan bekerja.

“Kalau untuk bekerja nanti saya bekerja lagi. Nyawa bisa melayang dimana saja, kita enggak tahu tempat dan waktunya. Cuma harapan saya untuk Margo City agar lebih safety,” pungkas Ade.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya