Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur merupakan bapak demokrasi dan perdamaian. Bukan hanya itu, Gus Dur juga dikenal sebagai sosok pejuang toleransi antar umat beragama.
Hal ini disampaikan Moeldoko usai ziarah ke makam Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat 17 September 2021. Moeldoko turut melakukan doa bersama dan tabur bunga.
"Gus Dur adalah bapak Demokrasi, bapak perdamaian, dan toleransi. Sudah sepatutnya kita meneladani dan meneruskan perjuangan beliau," kata Moeldoko dikutip dari siaran persnya, Minggu (19/9/2021).
Advertisement
Menurut dia, pemimpin bangsa sepatutnya mengambil pelajaran dari apa yang sudah ditanamkan oleh para pendahulu, termasuk dari Gus Dur. Terlebih, di tengah ancaman intoleransi saat ini.
"Kita sudah melihat bagaimana Gus Dur dulu sangat menjunjung perdamaian dan bisa menyatukan keberagaman. Semangat itu harus dijaga, jangan sampai dirusak oleh munculnya paham-paham baru," jelas Moeldoko.
Â
Raih Impian
Moeldoko juga mengenang masa-masa saat dirinya menempuh pendidikan di SMAN 2 Jombang. Selain bertemu dengan guru dan teman-teman seangkatan, dia memberikan motivasi kepada siswa.
"Impian itu harus diraih, jangan takut untuk menggapai impian kalian. Tidak ada yang tidak mungkin. Saya saja bisa, harusnya kalian juga bisa," ujar dia.
Dia mengapresiasi pihak sekolah yang sudah menjalankan pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat. Moeldoko meminta agar protokol kesehatan terus dijalankan agar pembelajaran tatap muka dapat terus dilakukan.
"Saya harap prokes tetap dijalankan dalam pembelajaran tatap muka. Jangan sampai Covid-19 naik lagi, nanti kalian sekolah dari rumah terus, dan jadi generasi gadget," tutur Moeldoko.
Advertisement