Liputan6.com, Jakarta Tepatnya hari ini, 24 Oktober diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Dokter Nasional. Peringatan ini bertepatan dengan hari jadi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada tahun 1950 silam.
Momentum ini sudah berlangsung sejak tahun 1950, dan Hari Dokter Nasional 2021 merupakan perayaan yang ke-67 kalinya.
30 Juli 1950, Dr. Seni Sastromidjojo memberi usul, PB Perthabin (Persatuan Thabib Indonesia) menggelar satu pertemuan besar yang kemudian menghasilkan "Muktamar Dokter Warganegara Indonesia" (PMDWNI), di saat itu DR. Bahder Sjohan menjadi ketuanya.
Advertisement
Baca Juga
Puncaknya pada tanggal 22-25 September 1950, Muktamar I IKatan Dokter Indonesia (MIDI) dilangsungkan di Deca Park, kemudian diresmikan pada bulan Oktober. Pada tanggal 24 Oktober 1950, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) secara resmi mendpaatkan legalitas hukum di depan notaris. Dr. Sarwono Prawirohardji terpilih untuk menjadi Ketua Umum IDI yang pertama.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Profesi Medis
kata "dokter" berasal dari bahasa latin "docere" yang memiliki arti "to lecture" atau mengajar. Sebutan dokter di eropa telah digunakan sebagai gelar terhormat yang sudah dipakai lebih dari 1.000 tahun lalu.
Berjalannya waktu, istilah dokter mulai merujuk pada panggilan profesi, yakni profesi medis yang sudah memiliki lisensi untuk menjalankan praktik dan menyembuhkan penyakit.
Saat pencetusan peristiwa Hari Dokter Indonesia, organisasi IDI memastikan bahwa seluruh pemimpin dan anggotanya hanya dokter yang berasal dari Indonesia saja dan tak ada lagi dokter asing.
Advertisement
Berdiri Sejak Tahun 1911
Namun, meski peresmian IDI dibentuk pada tahun 1950, persatuan dokter se-Indonesia telah berdiri sejak tahun 1911 dan diberi nama Vereniging van Indische Artsen. Tahun 1927, organisasi tersebut mengganti namanya menjadi Vereniging van Indonesische Genesjkundigen (VIG).
Pada masa pendudukan Jepang, organisasi ini dibubarkan dan namanya diganti menjadi Jawa izi Hooko-Kai.
Hari besar ini diperingati sebagai momentum untuk meningat kembali bagaimana pentingnya peran profesi dokter di Indonesia. Serta menjadi bukti pengakuan bahwa profesi ini merupakan profesinya sangat mulia. sebelum organisasi ini berdiri, para dokter di Indonesia sudah mencatatkan dirinya sebagai salah satu wujud pahlawan dan pejuang kemanusiaan.
Penulis : Azarine Natazia
Infografis Dokter Berguguran di Medan Tempur Covid-19
Advertisement