Peringati Sumpah Pemuda, PDI Perjuangan DKI Gelar Turnamen Esports

Turnamen Esports dalam memperingati Sumpah Pemuda dinilai menjadi langkah dukungan konkrit dari PDI Perjuangan dalam menyikapi tren yang sedang berkembang di masyarakat.

oleh Ika Defianti diperbarui 30 Okt 2021, 20:49 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2021, 20:49 WIB
Ilustrasi Sumpah Pemuda
Ilustrasi Sumpah Pemuda (Photo created by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Yuke Yurike menyatakan pihaknya menggelar turnamen esports untuk warga Ibu Kota dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Ketua DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan itu menyatakan penyelenggaraan tersebut diharapkan dapat memberikan wadah bagi para pemuda memiliki minat dan bakat di esports.

Dalam penyelenggaraan tersebut diikuti sebanyak 325 peserta dan terbagi dalam 65 tim dengan 4 invited team (pro player).

"Turnamen Esports dalam memperingati Sumpah Pemuda ini menjadi langkah dukungan konkrit dari PDI Perjuangan dalam menyikapi tren yang sedang berkembang di masyarakat khususnya pemuda," kata Yuke dalam keterangannya, Sabtu (30/10/2021).

Dia menjelaskan turnamen esport yang menjadi salah satu cabang olahraga itu memiliki sisi positif bagi anak muda apabila semua masyarakat memahami baik dan memberikan wadah para gamers untuk berkompetisi.

Selain itu kata dia, dari sisi industri, esport dapat menjadi peluang di tengah bangkitnya ekonomi pada masa pandemi ini.

"Ini adalah bentuk perhatian nyata PDI Perjuangan yang selalu berinovasi dan peka terhadap perkembangan jaman untuk menghadirkan program yang bermanfaat bagi masyarakat," ucapnya.

Turnamen Esports Diapresiasi

Sementara itu, Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga mengapresiasi penyelenggaraan turnamen esports untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda.

"Di era digitalisasi saat ini, generasi muda sekarang pastinya akan terus menggeluti perkembangan esport dan ini yang harus terus didukung," ucapnya.

Eriko menjelaskan Indonesia merupakan pangsa pasar video game terbesar di Asia Tenggara. Bahkan pada 2018 tercatat ada 43,7 juta pemain, pendapatan dari pasar gim mencapai sekitar Rp 15,4 triliun.

Namun kata dia, hanya 0,4 persen dari pangsa pasar tersebut dari produk dalam negeri.

"Bagi pemuda nilai positif bertanding dalam e-sports antara lain membantu mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan problem, melatih kerja sama tim, serta membangun kemampuan komunikatif dan kreativitas. Ke depan E-Sports akan terus berkembang bahkan bisa dipertandingkan dalam ajang olimpiade," jelas Eriko. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya