Jelang Nataru, Menko PMK Muhadjir Sebut Situasi Covid-19 Sedang Tidak Baik

Muhadjir pun meminta saran dan masukan dari PGI terkait penetapan kebijakan masa libur Nataru.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 01 Des 2021, 13:15 WIB
Diterbitkan 01 Des 2021, 13:14 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy
Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan cuti bersama 2021 dikurangi dari 7 hari menjadi hanya tinggal 2 hari saja saat Rapat Koordinasi di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (22/2/2021). (Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menekankan bahwa situasi Covid-19 saat ini sedang tidak baik-baik saja. Dia menyebut kasus Covid-19 di Indonesia saat ini memang masih terkendali, namun beberapa negara mulai mengalami gelombang ketiga Covid-19.

"Beberapa negara terutama di Eropa kini tengah dihantam badai gelombang ketiga bahkan kelima dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan angka kasus positif hingga kematian yang meningkat secara signifikan," jelas Muhadjir dikutip dari siaran pers, Rabu (1/12/2021).

Misalnya, di Belanda, Jerman, ataupun Inggris mengalami kasus Covid-19 yang terus melonjak setiap harinya termasuk di beberapa negara Eropa bagian timur. Belum lagi, saat ini munculnya varian baru Covid-19 B.1.1.529 atau Omicron dari Afrika Selatan.

"Walaupun kita juga belum tahu persis bagaimana varian baru ini, semuanya pun masih spekulasi. Tapi karena ketidaktahuan itu justru kita harus tetap waspada, apalagi itu sudah masuk ke negara tetangga Asia kita yaitu Jepang dan Hongkong," katanya.

Muhadjir pun meminta saran dan masukan dari Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) terkait penetapan kebijakan masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pemerintah, kata dia, ingin peringatan Natal 2021 tetap berjalan khidmat dan berkualitas.

Di sisi lain, pemerintah juga mewanti-wanti agar momentum Natal dan Tahun Baru tak memicu lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia. Hal ini mengingat kasus virus corona di beberapa negara juga mengalami kenaikan.

"Karena Natal ini istimewa untuk Umat Kristiani, jauh-jauh hari saya ingin meminta masukan agar ibadah Natal yang setahun sekali tetap berjalan khidmat dan berkualitas tanpa mengurangi maknanya. Tapi juga tetap menjaga agar jangan sampai libur Nataru jadi pemicu munculnya gelombang ketiga Covid-19," tutur dia.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

PGI Minta Tak Ada Tenda

Adapun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan terkait penetapan ketentuan-ketentuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 selama masa libur Nataru. Kebijakan ini akan berlaku mulai 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022.

Pemerintah menambah beberapa ketentuan termasuk menyangkut kegiatan ibadah saat Natal. Pemerintah juga melarang perayaan-perayaan Nataru yang dapat menimbulkan kerumunan.

Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom menyatakan sangat mendukung upaya dan kerja keras pemerintah dalam menghadapi masa sulit melawan pandemi Covid-19. Ia pun mengimbau gereja-gereja agar turut serta mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga saat Nataru.

"Bersama-sama pemerintah dan masyarakat kita pasti bisa melewati masa ini. Saya harap tahun ini tidak ada gereja yang memasang tenda untuk ibadah di Jumat malam (tanggal 24 Desember). Kalau bisa di rumah saja," tutut dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya