Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, dunia kini berada dalam kondisi yang semakin terbuka, dengan interaksi dan disrupsi yang semakin tinggi. Karenanya, nasionalisme dan kedaulatan bangsa terus menghadapi tantangan baru.
"Kedaulatan tak bisa hanya dimaknai kemampuan mengusir penjajah atau memagari pihak luar yang masuk ke tanah air, tetapi kedaulatan adalah kemanfaatan maksimal untuk masyarakat bangsa dan negara," kata Jokowi dalam pidato pembuka Kongres VI Persatuan Alumni GMNI yang disiarkan daring, Senin (6/12/2021).
Baca Juga
Jokowi menambahkan, gelombang globalisasi kini tak terhindarkan lagi. Menurut dia, hal itu bukan hanya mobilitas fisik antar negara yang semakin tinggi atau hanya uang yang semakin mudah. Namun, mobilitas juga termasuk gagasan dan pengetahuan yang semakin tinggi melalui ranah digital.
Advertisement
"Globalisasi melahirkan hiperkompetisi, dunia yang diwarnai kompetisi yang super ketat, oleh karena itu satu pilar utama menjaga kedaulatan adalah memenangkan kompetisi," yakin Jokowi.
Desak Masyarakat Indonesia Lebih Unggul
Jokowi berharap, masyarakat Indonesia dapat menangkan kompetisi di luar negeri, di pasar global, pasar luar negeri. Dia mendesak, agar masyarakat Indonesia bisa lebih unggul dari negara lain dan mendahului negara lain dalam dunia yang semakin kompetitif.
"Kedaulatan harus diperjuangkan dengan keberanian dan untuk bisa mendahului negara lain, tidak mungkin kita gunakan tangga yang sama. Seperti tangga yang dipakai oleh negara maju di saat lalu. Untuk mendahului kereta yang lain, tidaklah mungkin kita gunakan rel yang sama. Kita harus menemukan cara baru, mencari rel baru," Jokowi memungkasi.
Advertisement