BMKG Pantau Kondisi Cuaca di Kawasan Semeru, Bantu Tim Pencari Korban

Dwikorita Karnawati mengatakan, pihaknya memasang sejumlah peralatan untuk memantau kondisi cuaca khusus di kawasan Gunung Semeru.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 07 Des 2021, 08:30 WIB
Diterbitkan 07 Des 2021, 08:30 WIB
FOTO: Yang Tersisa dari Amukan Erupsi Gunung Semeru
Warga melihat jembatan yang rusak akibat abu vulkanik pascaerupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, 5 Desember 2021. Sebanyak 14 orang meninggal dunia dan 69 mengalami luka-luka akibat erupsi Gunung Semeru. (AP Photo/Hendra Permana)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, pihaknya memasang sejumlah peralatan untuk memantau kondisi cuaca khusus di kawasan Gunung Semeru.

Hal ini disampaikannya saat meninjau kondisi terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang pada Senin 6 Desember 2021.

"Saat ini kami telah memasang sejumlah peralatan pendukung guna memantau kondisi cuaca khusus di kawasan Semeru. Informasi cuaca ditayangkan dalam display cuaca yang terdiri dari Citra Satelit Himawari-8, Citra Radar Cuaca, Kondisi Udara Atas terutama untuk Penerbangan, Kondisi Kualitas Udara untuk memonitor sebaran abu vulkanik serta sistem pemodelan untuk memprediksi sebaran abu dan memprakirakan cuaca beberapa hari ke depan," kata Dwikorita seperti dikutip dalam laman www.bmkg.go.id, seperti dikutip Selasa (7/12/2021).

"Saya langsung datang kesini untuk memastikan bahwa dukungan BMKG benar-benar berjalan dengan baik dan seluruh informasi yang dikeluarkan tersebar dan dapat diakses masyarakat," sambungnya.

Dia menuturkan, informasi cuaca di kawasan Gunung Semeru terus diperbaharui secara periodik untuk menjaga keselamatan warga yang banyak mengungsi. Selain itu, untuk tim pencari korban, mengingat saat ini wilayah Indonesia tengah memasuki musim penghujan.

"Ini untuk mengantisipasi ancaman cuaca buruk dan banjir lahar yang dikhawatirkan mengancam keselamatan masyarakat terdampak dan tim yang melakukan pencarian korban erupsi. Kami mendukung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) -Badan Geologi di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam menyiapkan data prakuraan cuaca untuk peringatan dini lahar Semeru," kata Dwikorita.

Hal ini, lanjut dia,untuk memastikan keselamatan penerbangan pesawat. Jika nantinya terdeteksi, maka BMKG akan memberikan informasi sedini mungkin kepada Kementerian Perhubungan dan otoritas penerbangan.

 

27 Korban Hilang Akibat Erupsi Semeru

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan, sampai hari ini masih ada 27 korban hilang dalam tragedi erupsi Gunung Semeru.

Menurut dia, timnya masih fokus melakukan pencarian terhadap 27 korban yang hilang tersebut.

"Masih ada 27 korban hilang yang saat masih menjadi fokus pencarian oleh Tim Pencarian dan Penyelamatan Korban," kata Abdul dalam konferensi pers daring, Senin (6/12/2021).

Sementara, untuk korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru kini menjadi 22 orang. Mereka masing-masing berada di Kecamatan Pronojiwo ada 14, Candipuro ada delapan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya