Jokowi Optimistis Tahun 2022 Indonesia Akan Lebih Baik Lagi

Jokowi menjelaskan, sepanjang 2021, bangsa Indonesia berkutat dengan dua pekerjaan yang tidak mudah, yakni memutus rantai penyebaran Covid-19 dan menjaga ekonomi Indonesia tetap tumbuh.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 31 Des 2021, 20:43 WIB
Diterbitkan 31 Des 2021, 20:41 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Dok Sekretariat Kabinet RI)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan optimisme terhadap masa depan Indonesia di tahun 2022. Hal itu diyakini Jokowi dari usaha dan kerja keras yang dijalankan pemerintah dan seluruh stake holder selama tahun 2021.

"Kita melangkah meninggalkan tahun 2021 ini dengan optimisme yang membubung bahwa tahun depan Indonesia akan lebih baik lagi," tulis Jokowi di akun Instagramnya @jokowi, seperti dikutip Liputan6.com, Jumat (31/12/2021).

Jokowi menjelaskan, sepanjang tahun 2021, bangsa Indonesia berkutat dengan dua pekerjaan yang tidak mudah, yakni memutus rantai penyebaran virus Covid-19 dan menjaga ekonomi Indonesia tetap bertumbuh.

"Pandemi dan ekonomi ibarat dua tubuh di ujung ayunan yang harus kita jaga agar tetap seimbang," kata Jokowi.

Jokowi menilai, pandemi sejauh ini sudah semakin melandai. Rumah-rumah sakit kini lebih leluasa mengurusi pasien dengan penyakit non-Covid. Menurut dia, semua itu karena peran rakyat Indonesia yang bersama untuk patuh protokol kesehatan dan menggencarkan vaksinasi.

"Target 208 juta sasaran vaksinasi, sampai 30 Desember kemarin, kita telah menyuntikkan sekitar 273 juta dosis vaksin, 160 juta dosis vaksin pertama, dan lebih 113 juta dosis vaksin lengkap," urai Jokowi.


Dengan semangat dan kerja keras, Indonesia dapat bertahan

Terkait pemulihan ekonomi, Jokowi mengakui bahwa Indonesia sempat mengalami resesi, pertumbuhan minus, perlambatan ekonomi di banyak sektor, dan ketidakpastian yang tinggi hampir di semua bidang. Akan tetapi, dengan semangat dan kerja keras, Indonesia dapat bertahan.

"Perekonomian Indonesia pada triwulan III 2021, tumbuh 3,51 persen (yoy). Di sisi lain, pandemi mendorong dunia baru: peradaban digital. E-commerce, misalnya, mencapai nilai USD24,8 miliar tahun ini," kata Jokowi.

Jokowi melanjutkan, sejak 1 Desember 2021 sampai setahun ke depan, Indonesia memegang posisi Presidensi G20 yakni kelompok 19 negara plus Uni Eropa yang secara kolektif mewakili sekitar 60% penduduk dunia, 80 persen perekonomian dunia, dan 75 persen total perdagangan global.


Presidensi Indonesia di G20 sebuah peluang

Jokowi merasa, Presidensi Indonesia di G20 adalah sebuah peluang untuk Indonesia yang lebih baik lagi di tahun 2022.

"Ini sebuah kehormatan sekaligus kesempatan bagi Indonesia untuk berperan lebih besar lagi di tahun mendatang menentukan pemulihan perekonomian dunia, tata kelola dunia yang lebih sehat, adil dan berkelanjutan," pungkas Jokowi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya