Joki Balap Liar soal Street Race Jakarta: Enggak Diuber-uber dan Takut Ditangkap Lagi

Suara raungan motor yang dipacu saling bersahutan di area balap Street Race Polda Metro Jaya yang digelar di kawasan Jalan Inspeksi Kali Ancol, Jakarta Utara, Minggu (16/1/2022). Berikut selengkapnya....

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jan 2022, 13:53 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2022, 13:53 WIB
Salah satu pembalap alias joki di Street Race Jakarta yang diselenggarakan Polda Metro Jaya, Agung
Salah satu pembalap alias joki di Street Race Jakarta yang diselenggarakan Polda Metro Jaya, Agung, (Merdeka/Bachtiarudin Alam)

 

Liputan6.com, Jakarta Suara raungan motor yang dipacu saling bersahutan di area balap Street Race Polda Metro Jaya yang digelar di kawasan Jalan Inspeksi Kali Ancol, Jakarta Utara, Minggu (16/1/2022).

Para mekanik dari setiap klub motor yang hadir sibuk menyiapkan setting-an terbaiknya bagi kuda besi yang akan berlomba menjadi yang tercepat di lintasan sepanjang 800 meter.

Pembalap alias joki balap itu pun tak kalah sibuknya. Mereka fokus menjajal lintasan drag race sebelum lomba sesungguhnya dimulai.

Seperti yang dilakukan Agung, salah satu joki dari club motor asal Pluit, Jakarta Utara, Cuplis Speed. Layaknya pebalap profesional, Agung telah mengenakan seragam balapnya, bersiap memacu motor merah Kawasaki Ninja 150 RR 2 tak-nya.

Dia mengaku sangat senang atas terselenggaeanya ajang balap yang diwadahi Polda Metro Jaya. Karena pada akhirnya, dia bisa bermain dengan kecepatan secara legal.

"Saya jokinya, biasanya kalau balapan ya liaran di Kemayoran biasanya. Jadi seneng lah saya bisa balapan dengan lepas," kata Agung saat ditemui Merdeka.

Kini, dia tak lagi melanggar aturan saat memacu sepeda motornya. Dia pun tak lagi was-was Alhasil, ditengah mental yang harus siap memacu motor, rasa was-was ditangkap polisi. 

"Di sini lebih safety aja, lebih nyaman nggak diuber-uber polisi nggak deg-degkan. Karena saya pernah ketangkap, diamankan dah sama polisi," ujarnya.

Agung yang sudah berkecimpung di dunia balap liar sejak berusia 13 tahun itu, mengakui jika momen polisi membubarkan balapan liar adalah sesuatu yang ditakutinya. Karena dirinya yang cukup takut berurusan dengan polisi.

"Sudah sering banget bang, kalau main malam itu. Di Kemayoran juga pas itu dibubarkan, tapi tetep khawatir bang meski sudah dari 13 tahun ikutan beginian," tuturnya.

 


Masukan

Agung juga turut memberikan masukan untuk gelaran balapan Street Race kali ini untuk kualitas aspal yang masih perlu diratakan. Karena, ada beberapa titik aspal yang dirasa bergelombang.

Pasalnya, dia yang merupakan joki kategori FFA (Free For All) dengan spek motor velg 17 atau ring velg kecil sangat rawan ketika melintas di jalan bergelombang pada saat kecepatan tinggi.

"Iya, buat ini masalah di treknya masih kurang. Ada yang bergelombang, jadi buat kita joki cukup bahaya juga nantinya," kata Agung.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya