KSAD Jenderal Dudung Jelaskan Maksud Ucapannya Tuhan Bukan Orang Arab

Menurutnya, kalau ada doa lain yang ingin dipanjatkan namun tidak begitu mengerti pelafalan secara bahasa arab, maka dirinya akan langsung menyampaikan secara bahasa Indonesia.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 07 Feb 2022, 18:15 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2022, 18:15 WIB
FOTO: TNI AD Gelar Apel Pasukan di Monas
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman memimpin Apel Gelar Pasukan Jajaran TNI AD di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (25/1/2022). Pasukan TNI AD dan Alutsista dipamerkan saat mengikuti gelar apel pasukan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyinggung mantan pimpinan organisasi terlarang Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan penceramah Bahar bin Smith saat membahas perihal doa dan ucapan.

Awalnya, dia menjelaskan terkait pernyataannya bahwa Tuhan bukanlah orang Arab.

“Karena menurut saya Tuhan itu bukan orang, apalagi orang Arab. Itu kan persis pernyataan saya tuh seperti Pak Ainun Nadjib. Saya pakai bahasa apa saja saya berdoa bisa, Tuhan itu Maha Tahu, ngapain pakai bahasa Arab," tutur Dudung saat acara pertemuan dengan pemimpin redaksi media, Senin (7/2/2022).

"Saya berdoa pakai Bahasa Arab bisa, tapi kalau hal-hal yang krusial, misalkan saya berdoa 'Hamdan syakirin, hamdan na'imin, hamdan yuwafini kama huwayukafi mazidah. Ya rabbana lakal hamdu kamaa yambaghi li jalaali wajhikal karimi wa'azimi sultonik. Allahumma salamatan fiddin, wa afiatan fil jasad, wa ziyadatan fil Ilmi, wa barakatan fir rizqi, wa taubatan qoblal maut, warahmatan 'indal maut wamaghfiratan ba'dal maut. Allahumma hawwin alaina fi sakaratil maut, wannajah 'indal hisab', saya bisa itu namanya doa selamat," sambungnya.

Hanya saja, kata Dudung, kalau ada doa lain yang ingin dipanjatkan namun tidak begitu mengerti pelafalan secara bahasa arab, maka dirinya akan langsung menyampaikan secara bahasa Indonesia.

"Kalau doa ya Allah saya ingin membantu orang yang membutuhkan, saya ingin menolong. Saya cita-cita saya hanya satu dari dulu, saya ingin menolong orang, saya ingin membantu orang, karena dengan tangan Tuhan maka Tuhan akan memberikan kepada orang yang amanah. Hanya itu doa saya tapi pakai bahasa arab kan saya enggak bisa. Mungkin yang bisa habib Husein, yang selama ini saya bawa kemana-mana," jelas Dudung.

"Tapi kalau Tuhan, Allah, itu mengerti bahasa saya, bahasa Indonesia paham. Bahasa India saja, mau bahasa mana pun semua bahasa di dunia Tuhan tahu apa yang diminta oleh hamba-nya. Makanya saya hanya meminta doa-doa kebaikan. Jangan sekali-sekali menjelekkan orang, memaki orang, menghina orang," lanjutnya.

 

Cerita Kepribadian Jokowi

Dudung pun menceritakan bagaimana pribadi Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat ada kesempatan berbincang. Menurutnya, orang nomor 1 di Indonesia itu tidak pernah sedikit pun menjelekkan atau memaki orang lain, sehingga diyakini alasan itulah yang membuat Tuhan menjadikannya sebagai Presiden.

"Coba kalau Habib Smith itu enggak usah ngomong macam-macam, udah lah. Rizieq juga pulang dari sana udah enggak usah macam-macam, berdoa yang baik , berbuat yang baik, enggak usah ngata-ngatain, udah

“Jadi apa yang terjadi dalam diri kita itu sebetulnya identik dengan apa yang kita perbuat kepada orang lain. Kalau kita baik, kita akan baik. Kalau kita jelek, kita tinggal tunggu saja pasti akan ada balasan," Dudung menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya