Minta Orang Kaya Isoman di Hotel, BPBD DKI: Jangan Rebut Jatah Orang Miskin

Pasalnya, isoter yang disiapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menurut Isnawa diperuntukan bagi kalangan menengah ke bawah.

oleh Yopi Makdori diperbarui 15 Feb 2022, 20:43 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2022, 20:43 WIB
GOR Matraman Dipersiapkan Jadi Tempat Isolasi
Petugas menyiapkan sarana tempat isolasi mandiri (isoman) untuk pasien Covid-19 di Gelanggang olahraga (GOR) Matraman, Jakarta Timur, Rabu (14/7/2021). Sebanyak 30 velbed disiapkan bagi pasien dengan status orang tanpa gejala (OTG) hingga gejala ringan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, berharap supaya kalangan orang kaya dapat menjalani isolasi mandiri di hotel, bukan memanfaatkan fasilitas isolasi terkendali atau isoter yang disediakan pemerintah.

Pasalnya, isoter yang disiapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menurut Isnawa diperuntukan bagi kalangan menengah ke bawah.

"Kita harapkan keluarga mampu orang kaya itu agar memanfaatkan hotel-hotel yang berbayar. Jadi mereka bisa membiayai sendiri memasuki hotel-hotel," kata dia dalam rapat bersama DPRD DKI Jakarta, Selasa (15/2/2022).

Dengan begitu, menurut Isnawa, ketika harus isoman, mereka para orang kaya tidak merebut jatah orang miskin, jika sewaktu-waktu mereka terkonfirmasi positif Covid-19.

"Bahkan ada yang sampai misalnya (biaya isolasi di hotel) Rp 20 juta dan lain-lain itu kan mereka mampu kan, jadi mereka tidak mengganggu porsi untuk orang-orang kecil," katanya.

Dukungan DPRD DKI

FOTO: Wisma Atlet Siapkan Tower Baru untuk Isolasi Pasien OTG COVID-19
Suasana Wisma Atlet di Pademangan, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (26/9/2020). Wisma Atlet Pademangan mempersiapkan dua tower tambahan untuk merawat orang tanpa gejala (OTG) COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pernyataan itu mendapat dukungan dari Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Inggard Joshua. Dia minta agar warga Ibu Kota yang tergolong mempunyai ekonomi mampu tak membebankan itu kepada dana APBD.

"Jadi jangan orang kaya itu pelit-pelit ya. Kan betul kan, udah dapet duit banyak terus pakai lagi uang APBD, bayar kan itu semua. Walaupun gratis, kan dibayar pake uang APBD jadi harus ada skala prioritas. Itu makanya kita perlu jadi harus ada satu peraturan pak," dukung dia.

Inggard Joshua menilai bahwa hal itu perlu dikukuhkan dengan suatu kebijakan supaya mereka yang kaya tak turut bergantung pada dana APBD DKI.

"Tolong koordinasikan Biro Hukum ya, mungkin saya pikir itu menjadi catatan karena orang kaya ini terkadang berlagak miskin kan gitu. Yang miskin haknya dipakai sama orang kaya," tutur dia.

Siapkan Enam Isoter

Isnawa Adji juga menyatakan bahwa pihaknya telah menyiakan enam isoter guna menghadapi serbuan Omicron di Jakarta.

"Satu minggu ini saya mempersiapkan isoter, ada enam lokasi kita mengantisipasi lonjakan kasus Omicron pak, saya aktif ikut Pak Gubernur, Pak Kapolda, Pangdam, di rapat zoom meet bersama Pak Menko dan Mendagri, Menkes terus memonitor perkembangan kasus Omicron khususnya di DKI Jakarta," kata dia.

Lokasi isolasi terpusat ini hanya diperuntukkan kepada pasien COVID-19 dengan kategori orang tanpa gejala (OTG), gejala ringan, dan tidak memiliki komorbid. Sedangkan, pasien bergejala sedang, berat, dan kritis dirawat di rumah sakit.

Tempat tidur di enam isolasi terpusat yang disediakan sebanyak 921, dengan rincian 77 tempat tidur di CIS Mansion, lalu 194 tempat tidur di Graha Wisata Ragunan. Selanjutnya, ada sebanyak 100 tempat tidur isolasi di Graha Wisata Taman Mini Indonesia Indah, 150 tempat tidur di LPMP, 100 tempat tidur Masjid Raya Hasyim Ashari, dan 100 tempat tidur Wisma Adhyaksa Puri Loka.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya