Liputan6.com, Jakarta Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menutup Rakernis Logistik Polri dan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri di Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu, 26 Maret 2022.
Dia pun mengapresiasi seluruh stakeholder, baik kepala daerah, BUMN, hingga lembaga lainnya yang sudah membantu mengembangkan sistem Electronic Traffic Law Enforcement atau ETLE nasional lantaran menjadi program unggulan kepolisian.
Baca Juga
Listyo memastikan, Polri akan terus mengembangkan kepatuhan masyarakat di jalan raya dan bagaimana mengurangi risiko kecelakaan yang mengakibatkan fatalitas korban.
Advertisement
"Kita juga mengembangkan konsep smart city yang diintegrasikan dengan sistem di command Center Polri. Kami integrasikan dengan pelayanan di pemda, rumah sakit dan stakeholder lainnya," tutur dia dalam keterangannya, Minggu (27/3/2022).
Menurut Listyo, dengan terintegrasinya fasilitas tersebut maka seluruh stakeholder diharapkan dapat memberikan pelayanan cepat. Program ETLE dan pelayanan berbasis digital pun dapat terus dikembangkan, sehingga tingkat kecelakaan menurun dan pelayanan semakin baik sesuai harapan masyarakat.
"Ke depan kita akan terus mengembangkan pelayanan berbasis digital untuk kemudahan masyarakat," jelas dia.
Terkait dengan Rakernis Slog, Listyo menekankan slogan 7 Tepat dalam proses pengadaan barang dan jasa. Adapun 7 Tepat meliputi Tepat Jumlah, Tepat Waktu, Tepat Mutu atau Tepat Kualitas, Tepat Harga, Tepat Guna atau Tepat Pemakaian, Tepat Tempat, dan Tepat Jenis.
"Pengadaan (bekal umum, peralatan, dan Faskon) Polri harus memperhatikan 7 Tepat sehingga barang atau jasa bisa digunakan secara efektif dan tepat serta mendorong pelaksanaan tugas Polri dengan optimal," kata Listyo.
Â
Meningkatkan Produksi Dalam Negeri
Lebih lanjut, Listyo menekankan kepada jajaran Slog Polri untuk mengawal kebijakan pemerintah soal Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN). Baginya, fokus pemerintah saat ini adalah melakukan akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan mendorong penggunaan produk dalam negeri.
Untuk itu, dia meminta kepada Slog Polri agar mengutamakan produk dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan Polri, sampai dengan mencapai target maksimal 70 persen. Tidak ketinggalan meningkatkan disiplin penginputan data perencanaan belanja pada aplikasi Sirup dan e-kontrak yang benar serta dapat dipertanggungjawabkan.
"Slog Polri juga harus melakukan pembinaan terhadap pengadaan pada satker dan satwil," Listyo menandaskan.
Advertisement