Hilal Tak Terlihat, 1 Ramadhan 1443 H Dimungkinkan 3 April 2022

Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan, hilal awal Ramadhan 1443 H belum memenuhi perhitungan untuk memasuki tanggal 1 Ramadhan 1443 pada 1 April 2022.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 02 Apr 2022, 06:25 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2022, 19:11 WIB
Memantau Hilal Awal Ramadhan 1443 Hijriah
Petugas saat memantau hilal di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Cipinang, Jakarta, Jumat (1/4/2022). Kementerian Agama melakukan pemantauan hilal di 101 lokasi di sejumlah wilayah di Indonesia untuk menentukan 1 Ramadhan 1443 Hijriah.(Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan, hilal awal Ramadhan 1443 H belum memenuhi perhitungan untuk memasuki tanggal 1 Ramadhan 1443 pada 1 April 2022. 

Hal itu diketahui dalam gelaran Seminar Posisi Hilal dala rangkaian Sidang Isbat (Penetapan) Awal Ramadan 1443 Hijriyah, di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jakarta.

"Di Indonesia, posisi hilal awal Ramadhan 1443 H terlalu rendah sehingga hilal yang sangat tipis tidak mungkin mengalahkan cahaya syafak (senja), sehingga kemungkinan tidak terlihat," ungkap astronomi yang juga anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag, Profesor Thomas Djamaluddin, dalam keterangan tertulis diterima, Jumat (1/4/2022).

Thomas Djamaluddin mengungkapkan, secara astronomis, posisi hilal di Indonesia pada saat Magrib 1 April 2022 masih berada di bawah kriteria baru MABIMS yang ditetapkan pada 2021, sehingga kemungkinan tidak dapat teramati.

Awal bulan Ramadhan jatuh pada 3 April 2022

Kriteria baru MABIMS menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat. Sementara menurut Thomas Djamaluddin, pada saat Maghrib 1 April 2022, posisi bulan di Indonesia tingginya kurang dari 2 derajat dan elongasinya sekitar 3 derajat.

"Hilal kemungkinan tidak teramati. Kalau ada yang mengklaim melihat hilal, dimungkinkan itu bukan hilal. Secara astronomi klaim itu bisa ditolak," ungkap Peneliti BRIN ini.

Maka, lanjut Thomas, jika data tersebut dikaitkan dengan potensi rukyatul hilal, secara astronomis atau hisab, dimungkinkan awal bulan Ramadan jatuh pada 3 April 2022.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya