Liputan6.com, Bekasi Revitalisasi tahap satu Pasar Harapan Jaya yang merupakan program pasar rakyat Jabar juara ini menelan biaya RP 15 Miliar dari APBD Provinsi Jabar. dimulai tahun 2021. Pasar seluas 1.846 meter persegi itu memiliki 154 kios pedagang, menjadi terlihat lebih tertata, rapi, bersih dan nyaman bagi pengunjung.
Gubernur memastikan, pasar pertama di Kota Bekasi yang dibangun pemerintah ini tidak mewajibkan pedagang untuk membayar sewa kios. Mereka hanya dibebankan membayar iuran kebersihan saja.
Baca Juga
"Pasar pertama dari pemerintah yang diberikan gratis (sewa) sehingga pedagang hanya membayar iuran kebersihan saja. Ini pola baru, kita hibahkan untuk kebermanfaatan," ujar Ridwan Kamil.
Advertisement
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil menuturkan, Pemda Provinsi Jawa Barat akan kembali merevitalisasi bangunan sisi timur pasar Harapan Jaya di tahun 2023.
"Kita akan lanjutkan tahun depan sebagai rasa sayang kepada Kota Bekasi. Targetnya Agustus 2023 beres untuk pasar basahnya," ujar Kang Emil.
Program Pasar Rakyat Jabar juara merupakan bentuk dukungan kebangkitan ekonomi masyarakat. Kang Emil mengatakan, pasar tradisional harus terus ada dan berkembang di tengah ramainya pusat perbelanjaan modern.
"Jangan semua di Bekasi mal, harus seimbang, yang mal boleh maju tapi pasar rakyat juga harus berkembang," tuturnya.
Dorong Standardisasi Pasar Tradisional
Program Pasar Juara dari Pemda Prov Jabar mendorong pasar-pasar tradisional yang telah direvitalisasi segera memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) agar selalu menjadi pilihan masyarakat.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Iendra Sofyan, Pasar Juara telah dimulai 2019 dan menyelesaikan 21 revitalisasi di 18 kab/kota, di mana tiga pasar di antaranya dilakukan dua kali revitalisasi. Sementara targetnya sampai 2023 adalah 25 kegiatan revitalisasi. Untuk 2022 ada satu pasar di Garut yang sedang direvitalisasi.
"Tahun depan dua sampai tiga revitalisasi lagi ditambah yang lain-lainnya, termasuk ada arahan dari Pak Gubernur untuk melanjutkan revitalisasi Pasar Harapan Jaya tahap dua," ujarnya.
Indra berharap setelah revitalisasi pasar pemda kota/kabupaten turut mengembangkan pasar menjadi pasar yang ber-SNI dan digitalisasi pasar. Tak hanya pasar yang telah direvitalisasi oleh Pemda Prov Jabar, dorongan pasar di Jabar ber-SNI dan digitalisasi pasar diharapkan dapat diterapkan di seluruh pasar di Jabar.
Untuk diketahui, saat ini pasar yang sudah ber SNI di Jabar baru ada tujuh pasar, sedangkan digitalisasi pasar hingga tahun 2021 kemarin baru tiga pasar yaitu Pasar Atas Cimahi, Pasar Wanayasa Kabupaten Purwakarta, dan Pasar Johar Kabupaten Karawang.
"Untuk jadi pasar ber-SNI ada tiga hal yang dinilai yaitu administrasi, kelembagaan dan fisik. Dua penilaian pertama jadi tanggung jawab pemerintah kota kabupaten sedangkan fisik kita yang bantu," kata Iendra.
Sementara itu untuk digitalisasi pasar, kata Iendra menekankan pada transaksi non tunai atau cashless.
Dia menambahkan, program Pasar Juara pun tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, pihaknya pun melakukan pendampingan atau bimbingan agar pasar jadi pasar yang modern, bersih, dan tidak becek. Selain itu, pihaknya memberikan sejumlah bimbingan teknik pengelolaan pasar dan sosialisasi e-commerce.
Â
(*)
Advertisement