Liputan6.com, Jakarta - Komisi V DPR RI selaku mitra kerja Kementerian Perhubungan (Kemenhub), menyoroti kemacetan panjang dan penumpukan pemudik yang hendak menyebrang dari Pelabuhan Merak, Banten ke Bakauheni, Lampung pada puncak arus mudik 28-29 April lalu.
Ketua Komisi V DPR, Lazarus, menyatakan, seharusnya Kemenhub bisa memprediksi lonjakan pemudik, mengingat masyarakat sudah dua tahun diminta tidak pulang kampung, sehingga tahun ini menjadi kesempatan untuk mudik.
"Harusnya pemerintah prediksi, daya tampung berapa, ketersediaan kapal berapa, kalau yang menyebrang sekian ribu daya tampung cukup tidak," kata Lazarus saat dikonfirmasi, Minggu (30/1/2022).
Advertisement
Untuk itu, Komisi V DPR meminta Kemenhub langsung berbenah, agar kekecewaan pemudik tidak terulang saat arus balik usai Lebaran nanti. "Arus balik nanti jangan sampai terulang kasus kemarin, kan sudah terukur berapa jumlah pemudiknya, harus bisa diantisipasi," kata dia.
Politikus PDI Perjuangan itu mengingatkan, momen mudik Lebaran bukan hal baru yang ditangani Kemenhub. Oleh sebab itu, seharusnya Kemenhub sudah terbiasa dengan situasi tersebut.
"Kan Komisi V juga sudah adakan rapat khusus dengan Kemenhub terkait mudik. Apalagi mudik ini kan tiap tahun dilakukan, sudah rutinitas," ungkapnya.
Selain itu, Lazarus juga menyinggung masalah tiket kapal di mana banyak pemudik yang belum membeli namun sudah berada di dermaga. Hal ini membuat adanya penumpukan kendaraan di dermaga.
"Ini harus diatur, kan ini terkait operasional. Kenapa yang belum punya tiket bisa masuk dermaga. Ini harus dibenahi," ucap Lazarus.
"Pemerintah harus memgatur ini, karena ada kelalaian di sini dalam pengaturan (tiket)," tambahnya.
Untuk itu, Komisi V DPR meminta Kemenhub melakukan evaluasi menyeluruh dari arus mudik kemarin sebelum menghadapi arus balik nanti. "Evaluasi harus menyeluruh. Jadi, jangan seperti pemadam kebakaran, bekerja kalau sudah ada musibah, padahal sesuatu bisa diantisipasi. Kenapa tiap tahun masih terjadi seperti ini," pungkasnya.
Evaluasi Saat Arus Balik
Sebelumnya, kemacetan panjang terjadi di ruas tol Tangerang-Merak maupun arteri di Kota Cilegon, Banten. Wakapolri, Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, bahkan sampai meminta maaf ke pemudik.
"Tolong bersabar, Pak Kapolda Banten beserta stakeholder terkait akan memberikan pelayanan terbaik, dan mencari solusi-solusi dan mengevaluasi terus apabila ada permasalahan-permasalahan, sehingga masyarakat bisa cepat naik ke kapal Ro-Ro dan mereka bisa melakukan perjalanan menuju tujuannya masing-masing," kata Gatot di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Jumat (29/04/2022).
Komjen Gatot Eddy meminta pemudik sepeda motor tidak membawa barang berlebih dan penumpang melebihi kapasitas, selain tidak nyaman, juga berbahaya selama di perjalanan.
Bagi pengendara, jika merasa ngantuk dan lelah, lebih baik beristirahat. Karena jika dipaksakan, maka berbahaya bagi pengendara maupun penumpangnya.
"Saya harapkan kepada saudara kita yang akan melaksanakan mudik, dengan menunggu waktu yang agak panjang ini agar bersabar, karena memang terjadi peningkatan volume kendaraan dan beberapa faktor lainnya. Mudah-mudahan kita berharap perjalanannya tetap aman, tetap nyaman, jaga betul situasinya dalam mengemudi," terangnya.
Kapal Ferry yang mengangkut pemudik juga sudah ditambah, dari awalnya hanya 34 unit, kini menjadi 42 kapal. Kemudian, seluruh dermaga di Pelabuhan Merak juga difungsikan. Ditambah satu dermaga di Pelabuhan Indah Kiyat, khusus mengangkut kendaraan pembawa sembako.
Antrian kendaraan yang terus terjadi di ruas tol Tangerang-Merak hingga ke jalan arteri Kota Cilegon, disebabkan melonjaknya jumlah pemudik.
"Tentunya dari evaluasi yang dilakukan oleh Pak Kapolda dengan stakeholder terkait, seperti ASDP dan kawan-kawan adalah volume kendaraan yang cukup tinggi," jelasnya.
Advertisement