Pimpin Doa Saat Tahlilan, Imam Besar Masjid Istiqlal Kenang Jasa Taufiq Kiemas

Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar, memimpin doa saat tahlilan mendiang almarhum Taufiq Kiemas. Dalam doanya, Nasaruddin mengatakan, almarhum memiliki jasa besar bagi bangsa Indonesia.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 09 Jun 2022, 05:10 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2022, 05:10 WIB
taufiq-kiemas-130704b.jpg
Mendiang Taufiq Kiemas. (Liputan6)

Liputan6.com, Jakarta - Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar, memimpin doa saat tahlilan mendiang almarhum Taufiq Kiemas. Dalam doanya, Nasaruddin mengatakan, almarhum memiliki jasa besar bagi bangsa Indonesia.

"Kita ingat bahwa Almarhum Pak Taufiq, seperti juga yang disampaikan bapak presiden kita tadi sore, betapa besar jasa yang telah ditancapkan oleh almarhum Pak Taufiq Kiemas untuk bangsa ini," kata Nasaruddin di Masjid At-Taufiq, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022).

KH Nasaruddin Umar mengamini, raga almarhum sudah pergi untuk selama-lamanya sejak sembilan tahun lalu. Namun, dia memastikan sosialisasi seperti Empat Pilar yang diinisiatori oleh almarhum saat menjabat Ketua MPR masih sangat terasa hingga saat ini.

"Banyak orang menjadi saksi bahwa almarhum orang yang sangat baik. Siapapun yang mengenal beliau, dia seperti menganggap bahwa akulah yang paling dicintai, akulah yang paling disayangi. Itu ciri-ciri orang baik," ungkap Nasaruddin.

Sementara, Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Hamka Haq menambahkan, almarhum Taufiq Kiemas pernah berpesan agar PDI Perjuangan tak boleh meninggalkan lima kelompok yang ada di Indonesia.

Hamka merinci, pertama, harus menjalin kerjasama dengan umat Islam, tanpa mengurangi agama lainnya, sebab Islam bagian dari mayoritas dari bangsa ini. Kedua, lanjutnya, tidak boleh meninggalkan suku terbesar di Indonesia yaitu suku Jawa. Oleh karenanya, hargailah adat istiadat serta budaya mereka.

Ketiga, PDI Perjuangan harus menjalin hubungan dengan institusi yang 100 persen memiliki jiwa nasionalis, yaitu institusi TNI dan Polri.Keempat, PDI Perjuangan harus tetap menjalin kerjasama dengan partai-partai nasionalis terbesar. Terakhir, PDI Perjuangan jangan sama sekali merenggangkan hubungan dengan media atau pers. Karena media itulah yang akan menyampaikan apa yang baik yang kita lakukan.

Infografis

Infografis Kader PDIP Tidak Loyal dan Sentilan Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Kader PDIP Tidak Loyal dan Sentilan Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya