Koaksi Nilai Transisi Energi di Indonesia Akan Ciptakan Banyak Lapangan Pekerjaan Hijau

Organisasi nirlaba yang bergerak dalam program pembangunan berkelanjutan Koaksi Indonesia menilai kebijakan transisi energi di Indonesia yang mengedepankan aspek energi terbarukan memiliki peluang besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan hijau.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jul 2022, 14:27 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2022, 10:50 WIB
SPKLU ultra fast charging mampu mengisi penuh 2 mobil listrik dengan kapasitas di atas 80 kilo Watt (kW) secara bersamaan hanya dalam waktu singkat. (Dok PLN)
Ilustrasi teknisi mobil listrik, salah satu contoh green jobs (pekerjaan hijau) (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi nirlaba yang bergerak dalam program pembangunan berkelanjutan Koaksi Indonesia menilai kebijakan transisi energi di Indonesia yang mengedepankan aspek energi terbarukan memiliki peluang besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan hijau.

Peneliti Koaksi Indonesia, Siti Koiromah, menjelaskan istilah Green Jobs (lapangan pekerjaan hijau) bukan hal baru. ILO mendefinisikan Green Jobs sebagai pekerjaan yang layak dan berkontribusi melestarikan atau memulihkan lingkungan, yang dapat berasal dari sektor tradisional seperti manufaktur dan konstruksi, maupun sektor yang baru seperti energi terbarukan dan efisiensi energi.

"Dari perspektif Koaksi Indonesia, strategi pemulihan ekonomi hijau merupakan strategi terbaik dalam menyelesaikan krisis pandemi Covid-19. Indonesia memiliki peluang Green Jobs yang besar di berbagai sektor. Pemerintah Indonesia telah memproyeksikan jumlah Green Jobs hingga tahun 2045 mencapai 15 juta dalam skema Low Carbon Development Indonesia,” ungkap Siti Koiromah dalam keterangannya.

Ia menambahkan, berbasis Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), Koaksi Indonesia menghitung bahwa akan tercipta 432 ribu tenaga kerja langsung akan pada 2030 dan lebih dari 1,12 juta pada 2050. Angka tersebut belum termasuk tenaga kerja tidak langsung dan terinduksi.

"Lalu, dari target dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, 51,6% energi terbarukan setara 20,9 GW menciptakan lebih dari 140 ribu tenaga kerja sedangkan 48,4% energi fosil setara 19,6 GW menciptakan 10 ribu tenaga kerja. Jadi energi terbarukan menciptakan lebih banyak tenaga kerja dibandingkan energi fosil dengan jumlah kapasitas yang hampir sama."

Itu sebabnya, kata Siti Koiromah, Green Jobs bisa menjadi bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim karena saat ini sebagian besar emisi Indonesia berasal dari energi fosil. Semakin besar industri dengan visi ekonomi hijau dibangun maka semakin banyak Green Jobs tercipta. Begitu juga sebaliknya.

"Dan semakin besar kontribusi yang dapat diberikan untuk melindungi dan memulihkan lingkungan. Indonesia perlu langkah strategis dalam mendorong Green Jobs, yaitu menjadikan energi terbarukan sebagai sumber energi utama, perlunya peta jalan pengembangan keterampilan Green Jobs, dan menginformasikan dan mempromosikan peluang dan contoh nyata Green Jobs di berbagai sektor,” ucap dia.

RUU EBET

Anggota Komisi IV DPR RI Lulu Nur Hamidah mengatakan topik lapangan pekerjaan hijau tidak lagi menjadi tema elit yang didiskusikan oleh pihak kampus, lembaga think tank, ataupun para pembuat kebijakan, tetapi green jobs bisa dimaknai dan diterima dalam bentuk yang sederhana melalui kerja konkret dari tingkat atas maupun akar rumput.

"Kita kini tidak lagi berbicara tentang komisi apa yang paling punya kepentingan untuk mengawal isu ini, karena green jobs bisa dimaknai semua jenis pekerjaan yang punya kontribusi menjaga lingkungan hidup, membantu melindung ekosistem atau bahkan biodiversity yang kita miliki untuk keberlangsungan kehidupan di bumi," kata Lulu.

Lebih lanjut ia menerangkan bahwa parlemen sedang berupaya untuk mengakselerasi kebutuhan energi dengan ketersediaan pekerja mengingat akan banyak perubahan di masa depan melalui Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EBET) yang telah disetujui dalam rapat paripurna.

"Sektor pekerja akan terdampak banyak, tetapi bagaimana menyiapkan mereka tidak kehilangan tempat ketika isu green jobs, ini menjadi komitmen kita bersama," ucap Lulu.

Infografis Cuaca Ekstrem, Jakarta Siaga Banjir Besar? (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cuaca Ekstrem, Jakarta Siaga Banjir Besar? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya