Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa kenaikan kasus positif Covid-19 yang terpantau terjadi belakangan ini membuat aturan penggunaan masker kembali diperketat, termasuk di luar ruangan.
"Kalau masker, protokol kesehatan tetap kita ketatkan, masker terutama ya, ada kenaikan terpaksa masker harus dipakai lagi. Jadi kelonggaran itu kita tarik dulu sampai nanti situasinya memungkinkan baru kita buka lagi," tutur Ma'ruf di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (1/7/2022).
Baca Juga
Menurut Ma'ruf, pemerintah tentu memiliki pertimbangan terkait naik turunnya level kewaspadaaan atas penyebaran Covid-19. Keseluruhannya tentu dapat mempengaruhi mobilitas warga setempat.
Advertisement
"Tapi kita berusaha supaya jangan sampai bisa terjadi kenaikan yang sampai levelnya menjadi naik. Karena tidak ingin mengurangi mobilitas masyarakat, sebab itu berpengaruh pada perkembangan ekonomi kita yang sudah baik-baik ini," jelas dia.
Vaksinasi
Salah satu program yang dilakukan pemerintah dalam menekan penyebaran Covid-19 adalah vaksinasi. Dengan adanya kenaikan penularan, maka langkah imunisasi itu pun semakin dimaksimalkan.
"Karena itu bagaimana kita mengendalikan, pendekatannya, pendekatan kedaerahan, provinsi mana yang ada kenaikan itu, kemarin itu DKI kan? Jabotabek, itu yang kita coba atasi melalui kembali vaksinasinya digencarkan, mungkin ada sudah mulai melemah ya kita vaksinasi kembali supaya memiliki kekebalan," Ma'ruf menandaskan.
Advertisement
Penguatan Prokes Kunci Menuju Endemi
Penguatan protokol kesehatan menjadi salah satu kunci menuju endemi COVID-19, seperti disampaikan Dr dr Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K).
"Penguatan protokol kesehatan merupakan salah satu kunci menuju endemi, dengan demikian mari disiplin memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," ujarnya, dilansir Antara.
Anggota Bidang Pengkajian Penyakit Menular PB IDI itu mengatakan, berbagai upaya penguatan juga perlu dilakukan guna mengendalikan kasus COVID-19 di Indonesia.
"Untuk menuju endemi, persiapannya adalah dengan menekan jumlah kasus terkonfirmasi positif. Salah satunya melalui vaksinasi, baik dosis primer dan juga dosis penguat atau booster," ujarnya.