Soal Kebijakan Tebet Eco Park, Pemprov DKI Jakarta Batasi Jumlah Pengunjung

Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta memastikan jumlah pengunjung taman Tebet Eco Park akan dibatasi, agar tetap sesuai batas maksimal

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jul 2022, 19:51 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2022, 19:51 WIB
FOTO: Menikmati Perpanjangan Libur Sekolah di Tebet Eco Park
Pengunjung bermain di area playground Tebet Eco Park, Jakarta, Selasa (10/5/2022). Warga memanfaatkan libur dengan bermain dan berolahraga di taman terbuka setelah pemerintah memperpanjang masa liburan sekolah hingga tanggal 11 Mei 2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta Melalui Dinas Pertamanan dan Hutan Kota membatasi jumlah pengunjung Tebet Eco Park sebanyak 8 ribu pengunjung pada hari kerja dan 10-16 ribu pengunjung pada akhir pekan.

Kebijakan ini sebagai upaya menjaga kapasitas taman agar tidak mengalami ledakan pengunjung.

"Kalau weekday kita 8 ribu per hari kalau weekend 10 ribu supaya orang yang ada di dalamnya merasa nyaman," ujar Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI, Suzi Marsitawati di Balai Kota Jakarta, Senin (4/7/2022).

Suzy mengatakan, untuk memastikan jumlah pengunjung agar tetap sesuai batas maksimal, pengunjung harus terlebih dahulu melakukan daftar kunjungan melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI). Pengunjung dapat memilih dengan sesuka hati waktu kunjungan ke Tebet Eco Park, selama kapasitas belum penuh.

Kemudian, saat mendaftar kunjungan, pengunjung akan mendapatkan barcode yang dikirimkan melalui email. Barcode tersebut kemudian discan di pintu masuk taman.

"Dicek, ada scan barcode," ungkapnya.

Dia menuturkan, untuk saat ini belum dapat menyampaikan waktu pasti pembukaan kembali Tebet Eco Park untuk publik. Lantaran masih dalam proses perbaikan sarana dan fasilitas.

Diketahui, Tebet Eco Park ditutup untuk publik hingga akhir Juni. Penyebabnya, ledakan pengunjung membuat sarana dan fasilitas di sana rusak. Pemprov kemudian membuat kebijakan untuk membatasi jumlah pengunjung.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan, kapasitas taman tersebut didesain untuk 8-10 ribu orang. Namun, dalam catatan yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta, taman tersebut pernah dikunjungi 60 ribu orang dalam satu hari.

"Kapasitas taman 8-10 ribu, pernah kedatangan 60 ribu warga dalam satu hari di akhir pekan. Kesempatan menikmati taman menjadi sangat berkurang karena kepadatan yang ekstrem," kata Anies dalam instagram @aniesbaswedan, Kamis 16 Juni 2022.

Kondisi itu yang menjadi pertimbangan Tebet Eco Park harus ditutup sementara hingga akhir Juni untuk ditata ulang dan pembenahan fasilitas.

 

Zona Emisi Rendah

Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan

Selain itu, wilayah sekitar Tebet Eco Park akan dijadikan Zona Emisi Rendah, di mana pada akhir pekan seluruh kendaraan bermotor dibatasi masuk kecuali bagi penghuni.

"Jumlah pengunjung, utamanya di akhir pekan, akan dibatasi sesuai kapasitas taman. Ketertiban dan kebersihan lingkungan akan dijaga secara ketat," ujarnya.

Mantan Menteri Pendidikan itu juga mengajak kepada seluruh warga untuk menikmati lebih dari 100 taman lain di Jakarta yang telah diperbarui dan dibuka, dan tidak kalah menyenangkan dibanding Tebet Eco Park.

Ruang-ruang publik yang dimaksud antara lain, lapangan Monumen Nasional, yang akan dibuka seiring PPKM level 1 di Jakarta, Taman Suropati, Taman Lapangan Banteng, Taman Sungai Kendal, Taman Rotanusa, Hutan Kota Srengseng, Taman Cattleya, Taman Puring, Taman Sambas Asri, Taman Apung, dan Taman Piknik.

 

 

Infografis Polemik Revitalisasi Taman Ismail Marzuki Jakarta. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Polemik Revitalisasi Taman Ismail Marzuki Jakarta. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya