Wagub DKI Pastikan Revitalisasi Kampung Gembira Gembrong Tidak Gunakan Dana APBD

Riza menjelaskan biaya revitalisasi pembangunan permukiman korban kebakaran Pasar Gembrong sepenuhnya bersumber dari dan Baznas Baziz dan CSR.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jul 2022, 20:57 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2022, 20:57 WIB
Pembangunan Kampung Gembira Gembrong
Aktivitas pembangunan Kampung Gembira Gembrong, Jakarta, Senin (4/7/2022). Revitalisasi permukiman korban kebakaran Pasar Gembrong di RW 001 ini ditargetkan rampung pada September 2022 mendatang serta menelan biaya Rp7,8 miliar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut revitalisasi Kampung Gembira Gembrong tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sama sekali.

"Bukan dari APBD, tidak ada sama sekali APBD. Sumbernya dari Baznas baziz dan dari CSR," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (4/7/2022).

Riza menjelaskan biaya revitalisasi pembangunan permukiman korban kebakaran Pasar Gembrong sepenuhnya bersumber dari dan Baznas Baziz dan CSR.

Selain membangun rumah, dana sebesar Rp 7,8 miliar itu juga akan digunakan untuk membangun masjid di kawasan itu.

"Dana pembangunan itu bersumber dari bantuan dari Baznas Baziz dan dari CSR. Kan itu ada juga musala, masjid, kemudian ada rumah 136 unit di bangun di situ dengan total biaya kurang lebih Rp 7,8 miliar, pembiayaannya. Insya Allah dalam tiga bulan ke depan akan selesai," jelas Riza.

 

 

Untuk Pembangunan Masjid

Pembangunan Kampung Gembira Gembrong
Anak - anak bermain di antara reruntuhan bangunan pasca kebakaran Pasar Gembrong di Cipinang Besar Utara, Jakarta, Senin (4/7/2022). Revitalisasi permukiman korban kebakaran Pasar Gembrong di RW 001 ini ditargetkan rampung pada September 2022 mendatang serta menelan biaya Rp7,8 miliar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya diketahui, revitalisasi permukiman korban kebakaran Pasar Gembrong menggunakan dana infak dan sadaqah. Total anggaran yang digunakan senilai Rp 7,8 miliar rupiah.

Dana itu merupakan hasil kolektif yang dikumpulkan oleh Baznas Bazis DKI Jakarta, terutama saat pengumpulan infak dan sadaqah saat berlangsungnya salat Idul Fitri di Jakarta Internasional Stadium pada awal Mei lalu.

Wakil Ketua II Baznas Bazis DKI, Saat Suharto Amjad menyampaikan dana yang dikumpulkan pada saat pelaksanaan salat Idul Fitri di JIS itu memang dialokasikan untuk pembangunan masjid.

"Ada infak, ada zakat, bahkan salah satu sumber daya pembangunan ini adalah ketika pelaksanaan salat idul fitri di JIS dana itu dikumpulkan dan dialokasikan untuk membangun masjid," ucap dia kepada wartawan, Minggu (3/7/2022).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya