Update Selasa 19 Juli 2022: 6.143.431 Positif Covid-19, Sembuh 5.955.577, Meninggal 156.865

Data update pasien Covid-19 tersebut tercatat sejak Senin 18 Juli 2022 pukul 12.00 WIB, hingga hari ini, Selasa (19/7/2022) pada jam yang sama.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 21 Jul 2022, 09:42 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2022, 18:20 WIB
Vaksin Booster Jadi Syarat Perjalanan
Petugas menyiapkan vaksin COVID-19 dosis ketiga (booster) untuk warga di Taman Suropati, Jakarta, Selasa (5/7/2022). Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap vaksin booster jadi syarat perjalanan. Termasuk, syarat berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat banyak. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Masih terus dilaporkan di Indonesia adanya penambahan kasus positif, sembuh, dan meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19.

Per data hari ini, Selasa (19/7/2022), bertambah 5.085 orang positif Covid-19.

Total akumulatifnya menjadi 6.143.431 orang terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona yang menyebabkan Covid-19 di Indonesia hingga saat ini.

Untuk kasus sembuh bertambah 2.596 orang pada hari ini. Sampai kini total akumulatif ada 5.955.577 pasien berhasil sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19 di Indonesia.

Sementara itu kasus meninggal dunia pada hari ini ada penambahan 6 orang. Dengan begitu total akumulatifnya terdapat 156.865 orang di Indonesia meninggal dunia di Indonesia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19.

Data update pasien Covid-19 tersebut tercatat sejak Senin 18 Juli 2022 pukul 12.00 WIB, hingga hari ini, Selasa (19/7/2022) pada jam yang sama.

Sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 menyebut, kasus virus corona di Indonesia meningkat akibat munculnya subvarian Omicorn BA.4 dan BA.5. Berdasarkan penilaian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), situasi Covid-19 di Indonesia saat ini berada di level 2.

"Maka apabila kita melihat data kajian Kemenkes per 13 Juli 2022, maka situasi Indonesia masuk ke dalam level 2," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu 16 Juli 2022.

Dia menyampaikan, tingkat penularan atau transmisi komunitas kasus Covid-19 di Indonesia berada di angka 6,70 per 100.000 penduduk per minggu. Adapun tingkat rawat inap di RS Rujukan Covid-19 yakni, 0,57 per 100.000 penduduk per minggu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Indonesia Jadi Perhatian

FOTO: Jumlah Kasus Aktif COVID-19 di Indonesia Melonjak
Para pekerja yang mengenakan masker berjalan kaki setelah meninggalkan perkantorannya di Jakarta, Rabu (2/2/2022). Sebanyak 5.110 pasien COVID-19 di Indonesia sembuh, membuat total pasien sembuh mencapai 4.148.804 orang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, tingkat kematian akibat Covid-19 sebesar 0,01 per 100.000 penduduk per minggu. Di sisi lain, Reisa mengungkapkan angka positivity rate Indonesia melebihi standar yang ditetapkam WHO sebesar 5 persen.

"Pada 13 Juli 2022, kita melihat adanya kenaikan yang membuat positivity rate harian Indonesia menjadi 5,88 persen," ucap Reisa.

Menurut dia, positivity rate Covid-19 dalam satu pekan terakhir sebesar 5,72 persen. Reisa menekankan tingginya angka positivity rate di atas standar WHO membuat risiko penularan terhadap Covid-19 melonjak.

"Artinya, saat ini Indonesia harus kembali masuk ke negara yang harus diperhatikan karena telah melebihi standar WHO di mana positivity rate sebaiknya tidak lebih dari 5 persen," jelas dia.

"Dengan adanya peningkatan positivity rate, artinya adanya peningkatan risiko untuk terinfeksi ketika kita beraktivitas dalam lingkungan," sambung Reisa.

Dia meyakini Indonesia mampu menekan kenbali jumlah kasus Covid-19. Salah satunya, dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan apabila beraktivitas di luar rumah.

"Mari ingat kembali cara kita menjaga diri agar tidak terinfeksi. Mulai dari, penggunaan masker sangat penting ketika kita berinteraksi dengan orang lain yang kita tidak ketahui kondisi kesehatannya," tutur Reisa. 

WHO Sebut Kasus Covid-19 Global Naik 5 Minggu Berturut-turut

FOTO: Lokasi Tes COVID-19 Mulai Ramai Akibat Varian Omicron
Petugas melakukan tes usap PCR kepada warga di Laboratorium Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), Kamis (3/2/2022). Merebaknya varian Omicron membuat sejumlah lokasi tes COVID-19 ramai didatangi warga. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa secara global jumlah kasus Covid-19 mingguan telah meningkat selama lima minggu berturut-turut. Ini terhitung sejak tren penurunan kasus Corona pada Maret 2022.

Laporan Covid-19 Weekly Epidemiological Update Edition 100 yang dirilis pada 13 Juli 2022 menunjukkan, hingga 10 Juli 2022, lebih dari 5,7 juta kasus baru dilaporkan.

Jumlah ini menandakan adanya peningkatan kasus sebanyak 6 persen dibandingkan minggu sebelumnya. Jumlah kematian mingguan baru mirip dengan angka yang dilaporkan selama minggu sebelumnya, dengan lebih dari 9.800 kematian dilaporkan ke WHO.

Di tingkat regional, jumlah kasus baru mingguan meningkat di Wilayah Pasifik Barat sebanyak 28 persen, Wilayah Mediterania Timur bertambah 25 persen, Wilayah Asia Tenggara bertambah 5 persen.

Sementara, penurunan kasus terjadi di Wilayah Afrika sebanyak 33 persen dan di Wilayah Amerika 1 persen.

Sedangkan, jumlah kematian mingguan meningkat di Wilayah Mediterania Timur sebanyak 78 persen dan Wilayah Asia Tenggara 23 persen.

Penurunan kematian terjadi di Wilayah Afrika (17 persen) dan Pasifik Barat mengalami penurunan 10 persen. Wilayah Amerika dan Wilayah Eropa keduanya melaporkan angka yang sama dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

"Pada 10 Juli 2022, hanya di bawah 553 juta kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 6,3 juta kematian telah dilaporkan secara global," mengutip Covid-19 Weekly Epidemiological Update Edition 100, Sabtu 16 Juli 2022.

Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

FOTO: Jumlah Kasus Aktif COVID-19 di Indonesia Melonjak
Para pekerja yang mengenakan masker bersiap menaiki bus di Jakarta, Rabu (2/2/2022). Sebanyak 5.110 pasien COVID-19 di Indonesia sembuh, membuat total pasien sembuh mencapai 4.148.804 orang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres)

Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.

Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.

Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.

Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.

Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.

Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.

Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.

Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19. 

Infografis Waspada Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Waspada Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya