Airlangga Hartarto: Idul Adha Tunjukkan Islam Menghargai Nilai Kemanusiaan

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto melaksanakan salat Idul Adha 1443 H bersama kader dan warga sekitar kantor DPP Golkar, Jakarta Barat.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 10 Jul 2022, 08:50 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2022, 07:48 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto melaksanakan salat Idul Adha 1443 H bersama kader dan warga sekitar kantor DPP Golkar, Jakarta Barat.

Dalam sambutannya, dia menyebut Idul Adha adalah waktu tepat untuk menunjukkan takwa kepada Allah SWT.

"Selamat hari raya Idul Adha 1443 H, semoga dapat ambil hikmah keteladanan yang telah ditunjukkan oleh keluarga Nabi Ibrahim AS yang telah berkurban karena ketakwaan kepada Allah SWT," kata Airlangga, Minggu (10/7/2022).

"Idul Adha atau Idul Kurban adalah momemtum yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan cara berkurban seperti yang diajarkan Nabi Ibrahim AS," sambungnya.

Menurut Airlangga, ketaatan Nabi Ibrahim membuat Allah mengganti perintah menyembelih anaknya Nabi Ismail menjadi domba. Hal itu juga menunjukkan Islam mengajarkan menghargai kemanusiaan.

"Kemudian Allah memerintahkan kembali mengganti menyembeli anaknya dengan seekor domba. Hal ini menunjukkan ajaran islam sangat menghargai nilai nilai kemanusiaan. Dengan berkurban kita berbagi dengan osesama dan kita berbagi hewan kurban bagi masyarakat yang membutuhkan," kata dia.

Selain itu, pria yang juga menjabat sebagai Menko Perekonomian ini meminta pemotongan kurban di DPP Golkar memperhatikan edaran pemerintah.

"Saya meinta selruuh kader agar memperhatikan pemotongan agar memperhatikan SE pemerintah," jelas Airlangga.

 

Tetap Waspada

Sebelumnya, Memperingati Hari Raya Idul Adha 1443 H, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap Covid-19.

Bahwa perayaan Idul Adha harus dijadikan sebagai momentum berbagi kepedulian, penggerak roda ekonomi dan mengubah situasi pandemi menuju endemi Covid-19. Beberapa isu lain yang juga harus diperhatikan dalam momentum Idul Adha, seperti krisis pangan dan energi.

Muhadjir juga mengatakan, momentum Idul Adha bisa dimaknai untuk saling berbagi.

"Momentum berkurban (Hari Raya Idul Adha) ini, mengajarkan kita untuk saling berbagi dan membangkitkan kembali rasa empati kita kepada saudara yang kurang beruntung,” ujar Muhadjir usai melaksanakan salat Id di Muhammadiyah Boarding School (MBS) Ki Bagus Hadikusumo, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu, 9 Juli 2022.

“Kita harus menghemat energi dan tetap waspada terhadap Covid-19 karena sampai saat ini masih ada," sambungnya.

 

Tetap Khusyuk

Selain itu, Muhadjir mengatakan, meskipun ada perbedaan mengenai pelaksanaan Hari Raya Idul Adha tahun 2022.

Namun, ia mengimbau agar masyarakat tetap melaksanakannya dengan khusyuk.

“Saya harap bisa dijalankan masing-masing, tidak perlu diributkan. Marilah kita laksanakan ibadah ini dengan penuh kekhsuyukan,” lanjutnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya