Liputan6.com, Jakarta Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta menceritakan pengalamannya saat pertama kali berkunjung ke Indonesia pada tahun 1974. Kala itu, dia bertemu dengan mantan Menteri Luar Negeri era Presiden Soekarno, Adam Malik.
Hal itu disampaikan Ramos-Horta saat menyampaikan sambutan pembuka sebelum melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Selasa (19/7/2022).
Baca Juga
"Suatu kehormatan bisa berkunjung ke Indonesia di masa pemerintahan anda (Presiden Jokowi). Saya sudah sering ke Indonesia untuk beberapa keperluan, kegiatan. Pertama kalinya, saya ke sini Tahun 1974. saat itu, saya ketemu Pak Malik," jelas Ramos-Horta dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa.
Advertisement
Dia menceritakan pada tahun itu, hanya ada tiga hotel besar di Jakarta. Alih-alih memesan kamar di hotel, Ramos-Horta memilih untuk menginap dan tidur di losmen.
"Saat itu, hanya ada dua hotel besar di Indonesia. Eh tiga, HI (Hotel Indonesia), Kartika Plaza, dan Kartika Chandra. Saya sih enggak nginep di hotel-hotel itu. Tapi saya di losmen," ujar Presiden Ramos-Horta sambil tertawa.
Ramos-Horta juga mengenang saat dirinya keliling Jakarta dengan menggunakan becak. Dia mengaku berteman baik dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 1966-1978, Elias Tari.
"Kadang-kadang saya di Jakarta muter-mutet pakai becak. Dan saya tahu Gubernur El Tari, kita adalah teman baik," ucapnya.
Bukan hanya itu, Presiden Ramos-Horta juga merupakan penggemar berat dari Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno. Bahkan, dia kerap membaca buku-buku tulisan Bung Karno.
"Saya juga baca-baca buku soal Indonesia adalah dari tulisan Bung Karno. Saya fans berat Bung Karno," ucap Ramos-Horta.
Â
20 Tahun Hubungan Diplomatik RI- Timor Leste
Seperti diketahui, Jose Ramos-Horta baru dilantik menjadi Presiden Timor Leste pada Mei 2022 lalu. Namun, dia pernah dia sebelumnya juga pernah menjadi Presiden Timor Leste pada periode 2007-2012.Â
Adapun hubungan diplomatik Indonesia dan Timor Leste sendiri sudah berjalan selama 20 tahun. Ada empat naskah kesepahaman atau MoU yang diteken kedua negara dalam pertemuan ini.
Mulai dari, bidang pertanian, pergerakan lintas batas bis, standarisasi dan metrologi, serta kerja sama teknis di bidang perdagangan. MoU diteken oleh menteri terkait dari masing-masing negara.Â
Â
Advertisement