Jemaah Haji Belum Bisa Pulang karena Sakit, Keluarga Diminta Tak Khawatir

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) meminta pihak keluarga jemaah haji tidak khawatir bila hingga musim haji selesai, jemaah haji masih harus mendapatkan perawatan di rumah sakit di Arab Saudi.

oleh Mevi Linawati diperbarui 05 Agu 2022, 19:48 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2022, 09:19 WIB
Petugas haji melayani jemaah Indonesia yang sakit saat safari wukuf
Petugas haji dengan telaten melayani jemaah Indonesia yang sakit saat safari wukuf. (www.kemenag.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) meminta pihak keluarga jemaah haji tidak khawatir bila hingga musim haji selesai, jemaah haji masih harus mendapatkan perawatan di rumah sakit di Arab Saudi. Para jemaah tersebut tetap mendapatkan perawatan dan menjadi tanggung jawab pemerintah.

"Jangan khawatir, nanti saya kira komunikasi juga bisa menghubungi KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) Jeddah untuk monitor untuk mengecek kondisi orangtua, istri, suami, saudara. Bisa komunikasi," ujar Ketua PPIH Arab Saudi Arsad Hidayat, Selasa (2/8/2022)

Arsad menuturkan, bila mendapatkan keluarga yang kebetulan harus dirawat di rumah sakit, baik di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) maupun di Rumah Sakit milik pemerintah Arab Saudi sampai batas akhir kepulangan ternyata masih dirawat, akan menjadi tanggung jawab Kementerian Agama dalam hal ini Kantor Urusan Agama KJRI Jeddah.

"Sudah jadi tugas kita, tidak kita tinggalkan bahkan kita visitasi secara reguler, secara teratur mengecek progres kesehatan jemaah tersebut. Bila kondisinya bagus dan layak diterbangkan biasanya kita langsung jadwalkan pulang dan kita siapkan nanti ada pendamping jemaah. Jadi tidak sendirian, jadi ada pendamping di rumah sakit tersebut sesuai kondisinya ada yang duduk baring," kata Arsad.

Arsad berharap, semua jemaah haji bisa pulang ke Tanah Air hingga batas waktu kepulangan seluruh jemaah di Arab Saudi. Tidak ada jemaah yang harus tinggal dan dirawat di klinik atau rumah sakit.

Karena itu, dia meminta jemaah yang masih berada di Tanah Suci untuk menjaga kesehatan dan mengukur diri jangan terlalu lelah.

"Kalau lelah saya kira shalat bisa di rumah. Ada pelaksana shalat Arbain itu sunah hukumnya. Bisa ibadah di rumah atau masjid terdekat, yang penting jemaah haji bisa balik ke Tanah Air, dengan selamat kembali bertemu dengan keluarga masing-masing," tandas Arsad.

 

Jemaah Haji Jadi Tanggungan Pemerintah RI Selama Sakit dan Dirawat di Arab Saudi

Jemaah haji sakit, baik dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) maupun rumah sakit pemerintah Arab Saudi akan diserahkan ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) bila hingga waktu pemulangan jemaah selesai, jemaah masih harus menjalani perawatan.

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama Saiful Mujab mengatakan, jemaah haji yang sakit di KKHI akan pelan-pelan didorong dari Makkah ke Madinah kalau kondisinya memungkinkan untuk dipulangkan bersama kloternya ke Tanah Air.

"Kalau seandainya sampai pemulangan terakhir tidak selesai dan kondisinya masih tetap sakit, maka sesuai SOP akan kita serahkan ke KJRI. Dan nanti KJRI akan koordinasi dengan rumah sakit rumah sakit terdekat, mana yang untuk perawatan, dan itu masih terus menjadi tanggung jawab, akan kita pantau sampai perkembangan terakhir dan kesembuhan mereka," kata Saiful Mujab di KKHI Makkah, Minggu (31/7/2022).

Dia mengatakan, akan terus koordinasi mengenai kondisi jemaah yang sakit. Biasanya, lanjut Saiful, setelah operasional haji selesai, maka dari Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) melakukan monitoring dan pemantauan jemaah haji yang masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi.

"Dan bila nanti ya kondisinya boleh pulang akan dikoordinasikan dengan wilayahnya, dengan provinsi dan bahkan dari KJRI akan menyerahkan, kita antar pulang. Kita antar sampai ke wilayahnya ke daerah masing-masing," ujar Saiful.

Saiful menegaskan, selagi jemaah sakit dan membutuhkan perawatan maka menjadi tanggungan pemerintah. Begitu juga pasien yang dirawat di rumah sakit milik pemerintah Arab Saudi.

"Jadi sampai kapanpun dia sakit sampai dia sembuh dinyatakan pulang masih tanggungjawab pemerintah, baru setelah pulang sampai rumah ya sudah selesai. Kalau sudah pulang sampai rumah ya sudah serah terima sudah tanggung jawab sendiri," tegas dia.

"Di rumah sakit Saudi juga masih tanggung jawab pemerintah sampai tuntas dinyatakan pulang. Pernah ada jemaah sampai mau musim haji lagi baru pulang," imbuh Saiful.

4 Agustus 2022 Batas Pendorongan Jemaah ke Madinah

Dia menambahkan, jemaah haji dari Makkah didorong ke Madinah untuk terakhir kali pada 4 Agustus 2022 pukul 17.00 Waktu Arab Saudi.

"Didorong ke Madinah clear, berarti Makkah selesai, semoga yang sehat sudah selesai bisa ikut ke Madinah baru nanti konsentrasi pemulangan jemaah dari Madinah dan Madinah sudah mulai pemulangan gelombang 2," kata dia.

Saiful mengingatkan jemaah haji tidak memaksakan diri beribadah seperti salat arbain 40 rakaat di Masjid Nabawi di Madinah.

Infografis Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2022 per Jemaah
Infografis Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2022 per Jemaah (Liputan6.com/Trie Yas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya