Liputan6.com, Jakarta - Latihan militer gabungan tahunan Super Garuda Shield 2022 tengah berlangsung di Baturaja, Sumatra Selatan. Latihan militer gabungan yang akan berlangsung selama 14 hari ini tidak melibatkan China dan Rusia. Padahal Indonesia memiliki kerja sama bilateral dengan China dan Rusia.
Anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon mengatakan latihan gabungan militer Indonesia, China dan Rusia bisa saja terwujud. Sebab, Indonesia menerapkan politik bebas aktif, yang tidak terikat perjanjian dengan negara manapun.
“Kita bukan berarti tidak berhubungan baik dengan China dan Rusia. Kita bisa latihan bersama dengan mereka,” ujar Effendi Simbolon saat dihubungi wartawan, Minggu (7/8/2022).
Advertisement
Menurut Effendi, latihan gabungan militer dengan Amerika Serikat pada Super Geruda Shiled bukan berarti Indonesia sebagai negara aliansi negeri Paman Sam tersebut. Kendati demikian, Indonesia harus menjaga hubungan baik dengan Amerika, Rusia, China dan Asia.
Baca Juga
“Kita bukan aliansi Amerika. Hubungan kita dengan Amerika tidak patnership strategis,” katanya.
Hanya saja, Effendi mempertanyakan terkait lokasi latihan militer gabungan tahunan Super Garuda Shield 2022. Menurut Effendi, pagelaran Super Garuda Shield yang berlokasi di Baturaja, Sumatera Selatan, tidak tepat karena ancaman nyata berada di Natuna Utara.
“Tahun lalu saya dengar di Natuna Utara. Kenapa dipindah (lokasinya). Tanya Panglima dan Menhan,” kata Effendi.
Effendi menduga pemidahan lokasi latihan militer gabungan tahunan Super Garuda Shield dari Natuna Utara ke Baturaja, karena faktor lobi-lobi politik. Padahal, kata dia, ancaman nyata terhadap Indonesia saat ini berada di Natuna Utara.
“Natuna Utara itu kan milik kita, iya dong,” tegas Effendi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Akan Ditanyakan Saat Rapat
Lebih lanjut, Effendi menegaskan bahwa tidak ada suatu perkembangan dari pertahanan dan keamanan meski Indonesia rajin dan setiap tahun menggelar latihan gabungan bersama negara-negara lainnya.
“Evaluasinya ada. Tapi tidak ada (tindaklanjut) setelah evaluasi. Kan percuma. Pado wae,” tegas Effendi.
Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini lantas menambahkan dirinya akan mempertanyakan soal pemindahan lokasi pegelaran Latihan Super Garuda Shield tersebut saat RDP dengan Menhan dan Panglima TNI di Komisi I DPR.
“Nanti kita tanyakan saat rapat (di DPR). Kenapa dipindah,” tambah Effendi.
Untuk diketahui, Latihan Garuda Shield resmi dibuka pada Rabu (3/8/2022). Latihan milter gabungan yang ke-16 ini diikuti 14 negara.
Mereka adalah Indonesia, AS, Kanada, Perancis, India, Malaysia, Selandia Baru, Korea Selatan, Papua Nugini, Timor-Leste, Inggris, Australia, Singapura, dan Jepang.
Latihan gabungan Super Garuda Shield 2022 melibatkan 4.000 tentara dari negara-negara peserta.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement