Liputan6.com, Jakarta - Gabungan pasukan militer sejumlah negara seperti Indonesia, Australia, AS, Jepang dan Singapura dalam Garuda Shield 2022 tengah berlatih bersama sejak 3 Agustus hingga 14 Agustus 2022.
Dalam latihan gabungan tahun ini, militer Indonesia mengundang pasukan militer dari negara lain untuk berlatih bersama guna menguatkan bidang pertahanan multilateral.
Baca Juga
Letnan Jenderal Australia, Simon Stuart yang juga hadir dalam pembukaan latihan gabungan tersebut menyampaikan apresiasinya atas undangan tersebut dan sangat menghargai inisiatif Indonesia untuk melakukan kegiatan tersebut.
Advertisement
"Kami sangat menghargai Indonesia yang mengundang pasukan Australia dalam latihan gabungan ini," ujarnya dalam press conference terbatas kepada Liputan6.com, Kamis (4/8/2022).
Ia menambahkan bahwa inisiatif kegiatan ini merupakan suatu bentuk kepemimpinan Indonesia, di mana kegiatan tersebut menjadi latihan bilateral dengan Amerika Serikat sekaligus forum kerja sama regional dan multilateral.
"Kami sangat menghargai kepemimpinan Indonesia dan visi yang telah ditunjukkan oleh Indonesia dan Amerika Serikat untuk menemukan cara untuk memperdalam dan memperluas kerja sama semua mitra regional dalam mengejar tujuan bersama, yaitu kawasan Indo Pasifik yang bebas dan terbuka," tambahnya lagi.
Ini merupakan kunjungan internasional pertama Stuart sebagai Panglima Angkatan Darat Australia.
"Ini adalah hubungan yang memiliki sejarah panjang dan fondasi yang sangat kuat. Dan saya menantikan untuk memainkan peran saya dalam melanjutkan kekuatan hubungan dan menjadi bagian dari memimpin bab berikutnya dalam hubungan antara tentara kita," ujarnya lagi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Visi Latihan Garuda Shield
Australia telah bermitra dengan Indonesia dalam berbagai bidang sejak lama, termasuk dalam bidang militer.
“Kami memiliki lebih dari 20 kegiatan bilateral antara Australia dan Indonesia. Dan saya pikir itu berbicara tentang kedalaman dan sejarah hubungan yang panjang,” jelas Stuart lagi.
Namun secara khusus, latihan bersama Garuda Shield memiliki visi utama yakni menyediakan forum yang sangat praktis dalam bidang kerjasama multilateral di kawasan.
Letjen Simon Stuart meyakini bahwa latihan seperti Garuda Shield merupakan inisiatif yang sangat baik dan ingin dicontoh oleh banyak negara lain.
Sementara itu, harapannya untuk bergabung dalam latihan bersama ini adalah mewujudkan wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Lebih dalam lagi, ia mengharapkan agar setiap anggota pasukan dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan, meningkatkan kapasitas dengan bekerjasama dengan negara lain dan mengelola sumber daya yang dipercayakan oleh pemerintah dan negara.
“Kita semua membawa pengalaman dan perspektif yang berbeda-beda, jadi dari situ kita saling belajar antara satu sama lain,” ujarnya lagi.
Advertisement
Militer Australia Sangat Semangat
Stuart lebih lanjut menceritakan pengalaman para tentara Australia yang semangat dalam latihan gabungan ini.
“Bagi beberapa dari mereka, ini adalah pertama kalinya mereka keluar dari Australia. Mereka sangat ingin belajar, sangat ingin belajar tentang wilayah lain. Mereka sangat ingin belajar tentang perspektif orang lain. Mereka sangat tertarik untuk belajar bahasa dan budaya, dan mereka sangat tertarik untuk bertukar pelatihan dan pendidikan profesional mereka dan memahami bagaimana tentara lain melakukan pekerjaan itu,” paparnya.
Latihan ini juga merupakan latihan dua arah dimana setiap tentara saling belajar.
“Karena lebih banyak perspektif, lebih banyak kapasitas, lebih banyak cara memecahkan masalah,” tambahnya.
Prioritas Hubungan Luar Negeri
Letnan Jenderal Simon Stuart yang mulai menjabat sebagai Kepala Angkatan Darat Australia pada 2 Juli 2022, mengatakan, “Indonesia adalah prioritas hubungan luar negeri pertama saya sejak memulai tugas ini. Sangatlah penting untuk selalu meningkatkan kerja sama yang telah terjalin antara kedua Angkatan Darat kita.”
“Australia akan fokus pada latihan sebagai sarana untuk terus meningkatkan respons militer dan membangun hubungan kerja sama dengan Indonesia. Dengan menyatukan kekuatan yang kita miliki, kita akan terus membangun keyakinan dan kepercayaan yang langgeng,” tambah Letnan Jenderal Stuart.
90 tentara Australia berpartisipasi dalam latihan ini, berfokus pada interoperabilitas persenjataan gabungan melalui kesempatan untuk berlatih dengan militer Indonesia, dan tentu saja, memperkuat hubungan militer bilateral Australia-Indonesia. Satu kompi infanteri dari Batalyon ke-5 Brigade Tempur 1 di Darwin, serta pengamat dari Komando Operasi Khusus dan Pusat Latihan Tempur berpartisipasi dalam latihan ini.
Advertisement