Festival Musik Jalanan, Ruang Tampil Para Musisi Jalanan di Banyuwangi

Pemkab Banyuwangi juga ajak mereka untuk teken MoU untuk tampil di kafe dan hotel.

oleh stella maris diperbarui 15 Agu 2022, 09:50 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2022, 09:34 WIB
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani/Istimewa.

Liputan6.com, Banyuwangi Festival Musik Jalanan yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menghadirkan para pemusik (pengamen) jalanan. Ya, mereka tampil di Gelanggang Seni-Budaya (Gesibu) Blambangan, Sabtu malam (13/8).

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebutkan bahwa ajang tersebut sebagai upaya untuk membuat para pengamen naik kelas.

Festival Musik Jalanan
Pemkab Banyuwangi memberikan ruang tampil spesial untuk para pemusik jalanan di Festival Musik Jalanan, di Gelanggang Seni-Budaya (Gesibu) Blambangan, Sabtu malam (13/8)/Istimewa.

"Dengan ajang ini, bisa menjadi panggung kreasi untuk menunjukkan bakat terbaik kalian," ungkapnya.

Tidak hanya sebatas di ajang festival, para penampil terbaik nantinya akan mendapatkan ruang tampil di sejumlah hotel, restoran, dan kafe. Hal ini dibubuhkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh sejumlah dinas terkait dengan PHRI (Perhimpunan Hotel Restauran Indonesia) Banyuwangi.

"Semoga dengan ajang ini nantinya akan lahir musisi-musisi terbaik dari Banyuwangi. Sekaligus dengan tampil di kafe hingga hotel berbintang, InsyaAllah bisa meningkatkan pendapatan tambahan bagi para pemusik," harap Ipuk.

Festival Musik Jalanan
Pemkab Banyuwangi memberikan ruang tampil spesial untuk para pemusik jalanan di Festival Musik Jalanan, di Gelanggang Seni-Budaya (Gesibu) Blambangan, Sabtu malam (13/8)/Istimewa.

Selain itu, Ipuk juga mengajak para pengamen untuk dapat memanfaatkan sarana teknologi informasi guna menjadi panggung kreasinya. Karya-karyanya dapat ditampilkan di media sosial atau kanal YouTube.

"Saat ini, tidak harus ke Jakarta dulu untuk bisa jadi musisi terkenal. Peluang untuk berkarya sekarang semakin mudah. Tidak seribet dulu. Industri musik semakin mudah dimasuki. Kalian punya karya lagu, bisa masuk ke Youtube, bisa dimasukkan ke Spotify. Dari sana jika lagunya digemari, ada pendapatan yang masuk," ujar Ipuk.

"Di Youtube juga banyak sekali, termasuk musisi-musisi Banyuwangi seperti Suliyana, Wandra dan sebagainya," imbuh Ipuk.

Festival Musik Jalanan
Pemkab Banyuwangi memberikan ruang tampil spesial untuk para pemusik jalanan di Festival Musik Jalanan, di Gelanggang Seni-Budaya (Gesibu) Blambangan, Sabtu malam (13/8)/Istimewa.

Ajang Festival Musik Jalanan sendiri dilakukan dalam beberapa babak. Yang pertama adalah babak penyisihan yang diselenggarakan di Radio Blambangan.

"Lima penampilan terbaik dari babak penyisihan lolos di babak final malam ini," terang Plt Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Banyuwangi Henik Setyorini.

Di babak final tersebut, The Reborn yang terdiri atas lima personel dengan vokalis perempuan itu keluar sebagai juara pertama. Lalu, disusul oleh Kemangi Music dan Mentax untuk juara dua dan tiga. Sedangkan Jajag Ethnic dan Opo'o Grup masing-masing sebagai harapan satu dan dua.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya