Liputan6.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi merubah struktur kepengurusan mereka, dengan mendapuk Plt Ketua Umum baru, Muhammad Mardiono. Sebagai konsekuensinya, struktur organisasi partai yang sudah didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai partai calon peserta Pemilu 2024 harus direvisi.
Menanggapi hal itu, Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengaku, bahwa benar PPP akan melakukan hal tersebut hari ini dengan berkunjung ke kantor KPU pada siang hari ini.
Baca Juga
“Pukul 14.00 WIB, DPP PPP mau ke KPU RI menyerahkan salinan surat keputusan Menteri Hukum dan HAM (SK Menkumham),” singkat Hasyim saat dikonfirmsi, Senin (12/9/2022).
Advertisement
Selain agenda tersebut, Hasyim melanjutkan, PPP juga akan beraudiensi bersama KPU dalam kunjungan nanti.
“Mau audiensi juga,” jelas Hasyim.
Diketahui, PPP telah secara resmi mengubah struktur kepengurusan di posisi ketua umum. Muhammad Mardiono menjabat sebagai pelaksana tugas ketua umum PPP menggantikan Suharso Monoarfa.
Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono langsung gerak cepat usai jabatannya disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) pada hari Jumat 9 Agustus 2022. Dia juga mengaku akan segera bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga mendatangi Kantor KPU dan Bawaslu guna jabatan barunya tersebut.
Kemenkumham Resmi Sahkan Kepengurusan Baru PPP
Diketahui, Muhammad Mardiono resmi disahkan sebagai Plt Ketua Umum PPP oleh Kementerian Hukum dan Hak Assasi Manusia (Kemenkumham), untuk masa bakti 2020-2025.
“Semangat kami itu bukan semangat menggusur orang. Dari awal kami sampaikan bahwa ini (bukan) pertarungan kubu Suharso Monoarfa versus kubu Muhammad Mardiono,” kata Arsul, dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat 9 September 2022 malam.
"Kepengurusan yang lain ini masih dengan SK yang lama, itu saja sudah menunjukkan bahwa semangat kami itu semangat tetap bersama," sambungnya.
Dia menyampaikan, jika niat untuk bertarung pihaknya bisa saja merubah jabatan seseorang dalam kepengurusan baru di PPP. Bahkan, mungkin mendepak seseorang dari PPP jika tidak ingin bergabung pada kepemimpinan yang baru.
"Kami tidak punya pikiran misalnya yang tidak mau ayo minggir, yang ada ayo guyub ayo kumpul gitu. Semangat kami itu. Kalau semangat kami misalnya itu pertarungan ya mesti kami gusur itu Pak Achmad Baidowi nanti kemungkinan akan dijadikan Sekjen, tapi kan semangat itu enggak ada. Sekjen tetap Pak Arwani Thomafi, dan Pak Arwani kan bersama Pak Suharso," paparnya.
Advertisement