Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut harga komoditas pangan masih stabil, pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Dia mengatakan harga komoditas pangan seperti bawang merah memang naik, tapi tak signifikan.
Hal ini disampaikan Moeldoko saat mengunjungi Pasar Besar Ratu Tunggal Pangkalpinang, Minggu, 18 September 2022. Dia mendatangi satu persatu lapak pedagang yang menjual komoditas pangan, seperti bawang merah, cabai, dan telur.
Baca Juga
"Memang ada kenaikan, tapi tidak signifikan. Seperti bawang merah, naik hanya dua sampai tiga ribu per kilogram. Telur malah masih normal, yakni seribu delapan ratus per butir," kata Moeldoko dikutip dari siaran persnya, Senin (19/9/2022).
Advertisement
"Jadi bisa disimpulkan harga-harga masih stabil," sambungnya.
Dia menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan jajarannya, baik yang ada di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, untuk terus menjaga stabilitas harga komoditas pangan dan energi agar tidak berpengaruh terhadap laju inflasi.
Moeldoko mengatakan Presiden Jokowi meminta kepala daerah membantu biaya transportasi menuju daerah masing-masing.
"Jadi jika harga kebutuhan pokok beranjak naik, pemerintah daerah menanggung biaya transportasi. Ini perintah Presiden,” tegasnya.
Moeldoko juga meminta daerah mengupayakan agar tidak terjadi kenaikan harga barang dan jasa dalam waktu cepat. Pasalnya, kondisi ini berpotensi membebani masyarakat dan menimbulkan gejolak sosial.
"Misalnya untuk masalah energi, minyak, BBM dan lainnya, pemda dapat membuat sistem bekerja sama dengan stakeholder yang ada. Kemudian Tim pengendali inflasi daerah melibatkan aparat pengawas untuk memastikan subsidi benar-benar tepat sasaran," jelas Moeldoko.
Presiden Umumkan Kenaikan BBM
Seperti diketahui, pada Sabtu, 3 September 2022 Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kenaikan harga BBM. Harga BBM subsidi jenis Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter.
Kemudian harga solar subsidi naik dari Rp 5.150 jadi Rp 6.800 per liter. Pertamax juga ikut naik dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500 per liter.
Pemerintah pun mengalokasikan anggaran pengalihan subsidi BBM untuk tambahan bantalan sosial, sebesar Rp24,17 triliun.
Bantalan sosial dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Subsidi Upah (BSU), dan Bantuan untuk sektor transportasi tersebut diberikan demi menjaga daya beli masyarakat dan menahan peningkatan angka kemiskinan.
Advertisement