Anak Muda Maluku-Papua Diberi Pelatihan Kemenkominfo soal Pentingnya Personal Branding di Era Digital

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) memberi pelatihan mengusung tema 'Pentingnya Personal Branding di Era Digital' untuk anak muda Maluku-Papua.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mar 2023, 00:34 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2023, 23:00 WIB
Ilustrasi Media Sosial.
Ilustrasi Media Sosial. KreditL Photo Mix from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali mengadakan webinar berisikan pelatihan Literasi Digital sektor pendidikan pada Rabu (8/3/2023).

Tujuan pelatihan untuk meningkatkan literasi di jenjang anak muda dan remaja timur Indonesia khususnya Maluku-Papua terhadap media digital yang dikenal dekat dengan keseharian masyarakat.

Pelatihan tersebut mengusung tema 'Pentingnya Personal Branding di Era Digital' yang dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom meeting.

Webinar tersebut diikuti oleh kurang lebih 500 Peserta yang terdiri dari siswa dan guru dari SMPN 27 Maluku Tengah dan SMPN 21 Maluku Tengah.

Salah satu narasumber yang hadir adalah Pegiat Literasi Descha Muchtar yang memberikan materi pertama mengenai kecakapan digital.

"Ada beberapa cara, untuk membangun personal branding yang baik di media sosial. Di antaranya membuat profil yang baik. Dalam hal ini, tentu wajib kamu harus sudah mengenal diri kamu sendiri dan paham mau dipandang seperti apa dengan khalayak. Setelah itu, fokuskan diri sendiri berkembang dengan menggunakan media yang tepat. Agar target audience kamu juga tepat. Lalu tentukan ciri khas kamu, agar mudah dikenal dan diingat oleh para audience," ujar Descha melalui keterangan tertulis, Rabu (8/3/2023).

"Personal branding, kita dapat membangunnya jika kita tahu dan paham ragam perangkat lunak dan media yang kita gunakan. Audience yang terpapar oleh konten yang kita bagi di media sosial, tentunya mengharapkan informasi yang diterima tentu baik untuk diri sendiri. Untuk itu, penting bagi kita menyaring terlebih dahulu informasi yang akan kita bagikan," tambah Descha.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pentingnya Keamanan Digital

[Fimela] Media Sosial
Ilustrasi Instagram | Rottona/Pixabay.com

Narasumber yang hadir selanjutnya adalah Pegiat Literasi Yulia Dian dengan paparan mengenai keamanan digital.

"Ada dua keamanan yang perlu kita jaga, saat kita membangun personal branding yakni media dan konten. Keamanan media antara lain dengan mengamankan perangkat yang kita gunakan untuk membangun personal branding," kata Yulia.

"Dari segi konten, menjaga data pribadi dan jenis konten yang akan kita bagikan ke masyarakat. Tentunya, sebagai pemberi informasi kita tidak ingin memberikan informasi yang berpengaruh buruk pada audience," sambung dia.

Kegiatan Literasi Digital ini, juga diisi dengan paparan dari Denny Abal selaku Rans Nusantara FC/Assistant Manager yang juga aktif berkegiatan di media sosial.

"Personal Branding, bisa terlihat dari cara berpakaian berbicara hingga kendaraan dan gadget yang digunakan," kata Denny.

Acara ditutup dengan pengumuman pemenang gimmick dan pembagian hadiah berupa uang elektronik pada peserta yang beruntung.

Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan NasionalLiterasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

 


Status Literasi Digital Indonesia

media sosial
ilustrasi smartphone sosial media/Photo by Lisa Fotios from Pexels

Sebelumnya, status literasi digital di Indonesia pada 2022 mengalami kenaikan menjadi 3,54 yang termasuk dalam kategori "sedang", yang menunjukkan masih banyak ruang untuk peningkatan.

Dalam merespons kondisi tersebut, Kemenkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika menyelenggarakan Program Literasi Digital Nasional dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Kegiatan workshop diawali dengan sambutan dari Menkominfo Bapak Johnny G Plate secara daring. Johnny menyampaikan, selain dari membangun infrastruktur digital, pusat-pusat data, dan telekomunikasi di seluruh Indonesia, Kemenkominfo juga secara langsung mengadakan sekolah vokasi untuk menghasilkan tenaga kerja yang bertalenta digital.

"Kemenkominfo menyiapkan program-program pelatihan digital pada tiga level, yaitu Digital Leadership Academy yang merupakan program sekolah vokasi dan pelatihan yang diikuti oleh 200-300 orang per tahun bekerjasama dengan 8 universitas ternama di dunia. Digital Talent Scholarship sebagai program beasiswa bagi anak muda yang ingin meningkatkan kemampuan dan bakat digital. Dan yang terakhir Workshop Literasi Digital yang dapat diikuti secara gratis bagi seluruh masyarakat di Indonesia," tutur Johnny.

Selanjutnya, Dirjen Aptika Samuel Abrijani Pangerapan menyampaikan tujuan diadakannya Workshop Literasi Digital.

"Workshop diadakan dengan empat pilar adalah sebagai kurikulum literasi media digital yang mampu menjadi bekal bagi masyarakat khususnya warga indonesia timur Papua dan Maluku," kata Samuel.

Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya