Liputan6.com, Jakarta - Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, mengatakan dalam kondisi perekonomian global dan domestik yang penuh ketidakpastian, strategi investasi yang bijak menjadi kunci untuk menjaga nilai aset.
Josua menyarankan agar masyarakat lebih mengutamakan investasi pada aset-aset safe haven.
Baca Juga
"Dalam kondisi perekonomian global dan domestik yang dipenuhi oleh ketidakpastian, sebagai individu, memang masyarakat lebih perlu berinvestasi di aset-aset yang lebih bersifat safe haven," kata Josua kepada Liputan6.com, Kamis (20/3/2025).
Advertisement
Mengapa Safe Haven?
Josua menyebut, aset safe haven adalah instrumen investasi yang cenderung stabil dan tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi pasar. Walaupun return-nya relatif kecil, aset ini memberikan arus kas yang stabil dan risiko yang lebih rendah dibandingkan instrumen lain yang lebih agresif.
"Aset-aset yang dimaksud perlu memiliki return yang relatif kecil namun dengan flow yang relative stabil, tanpa terekspos risiko-risiko pasar yang besar," ujarnya.
Beberapa contoh aset safe haven yang umum dipilih investor antara lain:
- Emas: Nilainya cenderung stabil dan meningkat saat terjadi gejolak ekonomi.
- Obligasi Pemerintah: Instrumen ini memiliki tingkat risiko yang rendah karena didukung oleh keuangan negara.
- Reksa Dana Pasar Uang: Memberikan likuiditas tinggi dengan risiko yang lebih terjaga.
- Deposito Berjangka: Memberikan bunga tetap dengan risiko minim.
Investasi Jangka Panjang Masih Menarik, tetapi Selektif
Lebih lanjut, Josua mengatakan, meskipun investasi jangka panjang tetap menguntungkan, pemilihan aset harus dilakukan dengan cermat. Investor perlu mempertimbangkan prospek jangka panjang dari aset yang dipilih dan memahami bagaimana volatilitas global maupun domestik dapat memengaruhi kinerjanya.
"Investasi di jangka panjang masih menguntungkan, namun pemilihan secara spesifik aset tersebut masih perlu diperhatikan lagi prospek jangka panjangnya dan bagaimana dampak dari berbagai volatilitas global dan domestik terhadap kinerja aset tersebut," katanya.
Adapun cara memilih Investasi Jangka Panjang, pertama melakukan analisis Fundamental, yakni dengan mempelajari kondisi ekonomi global dan sektor industri yang sedang berkembang.
Kedua, melakukan diversifikasi Portofolio, yakni jangan menaruh seluruh dana dalam satu jenis aset untuk mengurangi risiko. Ketiga, pantau Perkembangan Pasar, yaitu selalu perbarui strategi investasi sesuai dengan perubahan kondisi ekonomi.
Advertisement
