Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membangun saringan sampah yang berada di aliran Kali Ciliwung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Proyek pengelolaan sampah badan air melalui rekayasa sungai Kali Ciliwung ini menghabiskan dana Rp195 miliar.
"195 miliar," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di TB Simatupang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (26/9/2022).
Baca Juga
Anies menjelaskan saringan itu bertujuan untuk menampung sampah yang datang dari luar Jakarta. Selain disaring dan diangkut, sampah bakal diolah terlebih dahulu.
Advertisement
"Diolah dulu di tempat ini kemudian baru nanti dibawa ketempat pengolahan akhir," kata Anies.
Anies menyampaikan Kali Ciliwung punya kapasitas normal 900 meter kubik per detik. Tiap harinya, air yang lewat hanya 600 meter kubik per detik, sehingga, saringan tersebut diupayakan dapat menampung sampah dalam jumlah yang tinggi.
"Dalam kondisi sehari-hari air yang lewat kira-kira 600 meter kubik per detik. Nah ini disiapkan untuk bisa menampung sampai cukup tinggi," jelas dia.
Tak hanya itu, dia berharap saringan dapat menampung banyaknya sampah bahkan disaat aliran air di Sungai Ciliwung dalam kapasitas normal.
"Harapannya di saat kondisi aliran air Sungai Ciliwung di atas normal bahkan di atas kapasitas 900 meter kubik per detik dia masih bisa diarahkan sampahnya," ujar Anies.
52 Ton Sampah Lewat Kali Ciliwung
Sebelumnya, Anies mengungkapkan sebanyak 52 ton sampah lewat di Kali Ciliwung segmen TB Simatupang setiap harinya. 52 ton sampah itu, kata Anies setara dengan satu bus Transjakarta jenis tronton.
"52 ton perhari setara dengan 1 bus Transjakarta jenis tronton," ujarnya.
Menurut Anies, apabila sebanyak 52 ton sampah dibiarkan mengalir begitu saja, maka akan menumpuk di pintu air Manggarai.
"Kalau dibiarkan tiap bulan akan berada di pintu air Manggarai," ucapnya.
Advertisement