Surya Paloh Tak Ingin Paksa Partai Lain Usung Anies Baswedan, Ini Kata Demokrat

Ketua Umum NasDem Surya Paloh mengatakan tidak masalah jika koalisi dengan Demokrat dan PKS tidak terbentuk. Ini kata Demokrat.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Okt 2022, 18:12 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2022, 18:12 WIB
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono SBY (SBY) menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di markas NasDem Tower, Gondangdia Jakarta Pusat, pada Minggu (5/6/2022) malam.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono SBY (SBY) menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di markas NasDem Tower, Gondangdia Jakarta Pusat, pada Minggu (5/6/2022) malam.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum NasDem Surya Paloh mengatakan tidak masalah jika koalisi dengan Demokrat dan PKS tidak terbentuk. Dia tidak ingin memaksa partai lain ikut mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Partai Demokrat menilai Surya Paloh memang menginginkan koalisi terbentuk berdasarkan asas kesetaraan. Oleh karena itu, tidak heran, dia ingin tidak ada yang dipaksa dan memaksa.

"Pernyataan Pak Surya Paloh ini terkandung makna bahwa kerja sama dalam politik atau koalisi sebagai interaksi rasional tindakan bertujuan mestilah dibangun di atas asas kesetaraan. Dalam relasi yang setara, tak ada pihak yang dipaksa atau terpaksa," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani, Jakarta, Minggu (23/19/2022).

Menurut dia, Demokrat setuju dengan Paloh, dalam koalisi seharusnya tidak ada yang merasa lebih tinggi, sehingga kesepakatan bisa diambil bersama.

"Keputusan diambil atas kesepahaman dan kesepakatan bersama. Jadi tak boleh ada pihak yang merasa di atas atau lebih tinggi dari yang lain, itu bertentangan dengan prinsip kesetaraan yang menjadi asas kerjasama politik," Kamhar menjelaskan.

Dia mengatakan, penjajakan politik antara NasDem, Demokrat dan PKS terus mengalami kemajuan. Konsep koalisi, strategi pemenangan, dan format pemerintahan ke depan juga dibahas secara seksama.

"Memang dalam prosesnya butuh waktu, namun ada benang biru yang dipahami bersama bahwasanya Perbaikan dan Perubahan, Restorasi, dan Continuity and Change memiliki intisari atau esensi yang sama yang menjadi jiwa dan arah dari ikhtiar kerjasama politik ini," ujar Kamhar.

 


Capres-Cawapres Harus Representasikan Semangat Perubahan

Demokrat memandang, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden akan diusung koalisi perubahan. Sehingga kedua tokoh yang dipasangkan merepresentasikan semangat perubahan.

"Demokrat berpandangan bahwa Pasangan Capres dan Cawapres yang akan diusung Koalisi Perubahan sebaiknya keduanya benar-benar merepresantasikan semangat perubahan, mendapat dukungan publik, dan saling melengkapi untuk memastikan kemenangan pada Pilpres 2024," ujar Kamhar.

Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku tertarik untuk mengajak PKS bergabung dengan koalisi Gerindra-PKB. Menurut dia, pendekatan sedang dilakukan kepada PKS.

"Terus kita pendekatan. Saya berharap PKS bisa masuk," ujar Cak Imin dikutip dari keterangannya pada Minggu (23/10).

Cak Imin berharap koalisi dengan Gerindra bertambah anggota. Untuk itu PKB tengah terus mengupayakan lobi-lobi politik agar ada tambahan anggota. Salah satunya telah dilakukan kepada PDI Perjuangan.

"Terus terus, kita terus melakukan lobi-lobi dengan partai-partai lain, supaya anggota koalisi kita semakin banyak," ujarnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya